www.riau12.com
Kamis, 14-08-2025 | Jam Digital
16:27 WIB - Fraksi PKB Sampaikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Perubahan APBD 2025 | 15:59 WIB - Ungkap Kasis TPPO di Pelabuhan Roro, Polres Bengkalis Amankan Satu Orang | 15:58 WIB - Abdul Wahid: Penemuan 63 Kg Ganja di Kampus UIN Suska Harus Jadi Evaluasi | 15:54 WIB - Temui Demonstran, Gubri Wahid Ngaku Tak Tahu Pasti Keberadaan Peradilan Militer Dibangun Dekat Unri | 15:51 WIB - HUT Kemerdekaan RI ke-80, Imigrasi Pekanbaru Hadirkan Layanan Paspor Merdeka di Mal Ciputra Seraya | 15:45 WIB - 14 Agustus 2025 Nilai Tukar Kembali Menguat di Level Rp 16.115 Per Dolar AS
 
Senior Hajar Junior, DPR Khawatirkan Anaknya di Akpol
Sabtu, 20-05-2017 - 14:09:00 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA- Kekerasan kembali terjadi di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah. Seorang calon perwira, Muhammad Adam tewas diduga dianiaya oknum seniornya.

Dewan Perwakilan Rakyat turut prihatin sekaligus khawatir dengan peristiwa itu.

Jika tidak ditindak tegas, dikhawatirkan kejadian yang sama terulang lagi.

"Banyak anak-anak anggota DPR itu ada yang di Akpol itu was-was. Jadi, kebimbangan, kerisauan ini terjadi di Akpol saat ini," kata anggota Komisi III DPR Muslim Ayub di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/5) seperti dilansir jpnn.

Dia berharap Kapolri Jenderal Tito Karnavian menindak tegas oknum yang terlibat dalam kasus ini.

"Barangkali ini kesalahan tidak sengaja, tapi ini kan menyebabkan korban," katanya.

Muslim mengatakan, ini juga merupakan tanggung jawab Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf yang tidak jeli melakukan pengawasan terhadap orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya untuk diawasi.

Muslim tidak sepakat dengan alasan karena peristiwa terjadi di luar jam dinas sehingga luput dari pengawasan.

"Itu masuk tanggung jawab dan wilayah mereka," tegas politikus Partai Amanat Nasional, itu.

Menurut Ayub, tidak ada sistem pendidikan di Akpol itu yang membenarkan kekerasan.

Meski pun alasannya untuk membentuk kedisiplinan. Dia mengatakan, kekerasan ini sudah seperti budaya karena itu harus dihentikan.

"Ini kebiasaan yang dijalankan dan tradisi ini harus dihapuskan," katanya.

Menurut dia, tidak perlu ada kekerasan dengan alasan apa pun. Termasuk untuk latihan fisik.

"Kalau latihan fisik, kenapa dipukul, digebuk junior-juniornya itu? Tradisi ini wajib ditinggalkan, tidak boleh lagi ada pemukulan," ujarnya.

Muslim pun mengimbau, junior dan senior harus saling menghormati serta menghargai.

Komisi III DPR memastikan akan berkunjung ke Akpol Semarang, Kamis 24 Mei 2017.

Sebelumnya, komisi yang membidangi hukum itu akan menggelar rapat kerja dengan Kapolri Tito pada Selasa 22 Mei 2017.

Berbagai hal akan disampaikan kepada Kapolri, termasuk peristiwa yang terjadi di Akpol Semarang.(*)



 
Berita Lainnya :
  • Senior Hajar Junior, DPR Khawatirkan Anaknya di Akpol
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved