www.riau12.com
Kamis, 14-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Pemprov Riau Beri Peluang Pelamar Kategori R4 dan R5 Jadi PPPK Paruh Waktu | 15:59 WIB - Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Melesat 34 Poin, Berada di Level Rp 16.255 per Dolar AS | 15:51 WIB - Gagalkan Penyeludupan Narkotika di Bandara SSK II, Polda Riau dan Avsec Amankan 4,1 Kg Sabu | 15:35 WIB - Wabup Syamsurizal Targetkan Pemkab Siak Mampu Kelola 52 Persen Sampah | 15:26 WIB - Evaluasi Pilkada 2024, DPR RI Soroti PSU Berkali-kali di Riau | 15:20 WIB - Riau Fokus Siapkan 12.950 Bidang Tanah TORA untuk 2026
 
MKD Minta Kursi Pimpinan DPR-MPR Ditambah
Rabu, 14-12-2016 - 21:11:40 WIB
Sufmi Dasco Ahmad
TERKAIT:
   
 

Riau12.com - JAKARTA - Menurut Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Sufmi Dasco Ahmad, langkah MKD untuk mendesak agar UU MD3 (MPR, DPR, DPD, DPRD) segera direvisi secara terbatas dilakukan agar DPR tidak kembali gaduh.

Terutama, kata dia, mengubah satu pasal untuk menambah kursi di pimpinan DPR dan MPR. Pasalnya, Badan Legislasi (Baleg) DPR mengatur penambahan pimpinan untuk alat kelengkapan dewan pada revisi sebelumnya.

Hanya saja, kursi pimpinan DPR dan MPR tidak ditambahkan. Maka dari itu, pimpinan Baleg kala itu, Sareh Wiryono dianggap lalai dan dilaporkan ke MKD.

"Akan tetapi, setelah bersidang, mahkamah etik tidak menemukan unsur kesengajaan yang dilakukan Sareh melainkan karena dinamika politik. Karena waktu itu KMP-KIH masih tarik-menarik akhirnya tidak ditambahkan," kata Dasco, Rabu (14/12/2016).

Dasco mengatakan, belakangan muncul kembali wacana revisi UU MD3 dengan poin kocok ulang pimpinan MPR dan alat kelengkapan dewan (MKD). Menurutnya, potensi timbulnya kegaduhan kembali muncul.

"MKD dalam kode etiknya bisa melakukan penindakan pencegahan atau cara lain. Itulah yang kemudian membuat kami mengkanalisasi perubahan UU MD3 sebatas penambahan satu pimpinan DPR dan MPR. Tujuannya supaya tidak timbul kegaduhan lagi atau terjadi potensi pelanggaran etik karena perubahan itu," jelasnya.

Lebih jauh, dia menegaskan bahwa pihaknya sudah meminta kepada Baleg agar melakukan perubahan pada poin itu saja. "Kalau semua sudah kita akomodir dengan baik, mudah-mudahan kegaduhan politik, pelanggaran etik karena kegaduhan itu tidak terjadi.  Baleg sudah menjalankan itu. Dan hari ini mau dimasukkan dalam Prolegnas," imbuhnya.

Di sisi lain, Dasco yakin bahwa soal kekhawatiran adanya masalah jika pimpinan DPR berjumlah genap itu tak bakal terjadi.

Pimpinan, kata dia, hanya mengatur lintas kebijakan saja. "Kalau pimpinan DPR tidak tercapai kesepakatan bisa di Bamus. Keputusan tinggi di Paripurna. Jadi tidak ada masalah," tandasnya.(r12/jpg)



 
Berita Lainnya :
  • MKD Minta Kursi Pimpinan DPR-MPR Ditambah
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved