Duh, Kok Bisa Ada Narkotika Disimpan di Ruang Kerja Bupati?
Kamis, 12-05-2016 - 07:09:23 WIB
 |
PetugasBNN saat memeriksa kantor bupati
|
Riau12.com-BENGKULU SELATAN-Satu temuan mengejutkan diperoleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu. Bukan hanya karena mereka menemukan barang bukti narkotika, tapi karena tempat penemuan itu justru d ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud. Aksi penggeledahan berlangsung Selasa (10/5/2016).
Petugas BNNP tiba di kantor Bupati BS sekitar pukul 11.00 WIB. Kedatangan mereka atas informasi yang diperoleh dari masyarakat bahwa di ruang itu ada tersimpan narkotika. Mereka menggeledah ruang kerja bupati. Pintu ruangan yang biasa terbuka, tertutup dan tidak sembarang orang bisa masuk. Keberadaan petugas BNNP di dalam dari siang hingga malam.
Saat penggeledahan BNNP berlangsung, bupati dilarang untuk masuk ke ruang kerjanya. Bupati yang baru tiba dari menghadiri peringatan Israk Mikraj, hanya dipersilakan menunggu di ruang tunggu tamu bupati yang terpisah dengan ruang kerja bupati.
Saat menggeledah, petugas BNNP hanya didampingi ajudan bupati. Suasana kantor bupati pun sempat tegang karena puluhan massa pendukung Dirwan menolak untuk pulang sebelum melihat Dirwan kembali ke rumah tanpa dikawal petugas BNNP.
Hasil penggeledahan petugas BNNP menemukan barang terlarang jenis narkotika di kursi tamu yang terdapat di ruang kerja bupati. Dugaan ini diperkuat dengan kehadiran tim identifikasi Polres BS berselang sekitar 1 jam petugas BNNP masuk ruang kerja bupati. Pasalnya, ada indikasi barang tersebut diletak secara sengaja oleh seseorang untuk menjebak Dirwan. Terlebih hasil pemeriksaan urine Dirwan juga negatif.
Tim identifikasi Polres melakukan olah TKP di dekat garasi mobil pejabat, mencari sidik jari di tiang garasi dan jendela ruang bupati yang terdapat dilantai 2. Mengingat tidak ditemukannya kerusakan jendela, tim identifikasi melakukan pengecekan nota tamu bupati. Untuk mengetahui orang-orang yang masuk bertamu ke ruang bupati, mencari tahu kemungkinan barang tersebut dimasukan melalui kunjungan.
Sayangnya, hanya ditemukan bekas kertas terbakar mirip nota tamu di tempat pembuangan sampah tak jauh dari kantin kantor bupati. Temuan ini memperkuat, kemungkinan barang tersebut masuk melalui tamu. Sedangkan CCTV tidak berfungsi karena sudah lama rusak. Terkait informasi penemuan barang bukti jenis narkotika ini, BNNP belum mau menjawab. Namun ketika petugas BNNP keluar dari ruang bupati Selasa malam terlihat ada sesuatu benda dibawa oleh petugas BNNP dimasukan ke dalam mobil.
Saat ditanya apakah benda tersebut masih terkait dengan hasil penggeledahan, petugas BNNP menolak mengkonfirmasinya. "Bukan kewenangan kita menjawabnya. Masih ada yang di atas," kata salah satu petugas BNNP saat dikejar wartawan.
Ada Orang Ingin Menjebak Saya
Di saat penggeledahan Dirwan menyempatkan diri keluar menemui massa pendukungnya untuk menenangkan timnya dan meminta mereka pulang. Dirwan menyebutkan dirinya tidak menggunakan narkotika apapun bentuknya. Dirwan juga menegaskan tidak ada barang bukti yang bisa membuat dirinya dijerat dengan kasus sama, yang membuatnya batal dilantik sebagai bupati 5 tahun lalu.
"Yakinlah, 1.000 persen saya tidak menggunakan barang haram tersebut. Ada indikasi orang ingin menjebak saya. Tidak ada barang bukti," kata Dirwan dengan mata berkaca-kaca di hadapan massanya yang sudah berkumpul sejak siang pasca mendapat kabar BNNP menggeledah ruang bupati. Pernyataan Dirwan yang menenangkan massanya langsung disambut tangis haru para pendukungnya dan ikut membuat bupati menangis. Bahkan salah satu pendukungnya berkata bila Dirwan diborgol maka mereka rela ikut diborgol bersama bupati.
Mendengar permintaan bupati, puluhan tim pendukungnya berangsur membubarkan diri. Hanya saja, tim kembali berkumpul saat mengetahui bupati belum juga pulang dan masih berada di dalam ruangan bersama petugas BNNP. "Kami belum mau pulang, kalau bupati belum pulang," tambah salah satu pendukung Dirwan.(r12/rp)
Komentar Anda :