www.riau12.com
Sabtu, 09-08-2025 | Jam Digital
13:53 WIB - Jembatan Gantung Penghubung Desa Sawah-Desa Seberah Taluk Hanya Dibuka Sampai Pukul 11 Selama Pacu Jalur | 13:50 WIB - Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Simpang Kubu Kampar, Ruko Empat Pintu Milik Warga Rusak Parah | 13:48 WIB - Tantangan Kian Kompleks, Pemprov Riau Dituntut Kreatif Gali PAD dan Maksimalkan Potensi Daerah | 12:36 WIB - China Darurat Chikungunya, Kasus Tembus 10.000 dan Meluas Kasus Chikungua Tembus 10.000 di China, Bahkan KiniTelah Menyebar ke Negara Lain | 12:00 WIB - LAKR: Korupsi di Riau Sudah Mengakar, Negara Tak Boleh Lagi Diam | 11:06 WIB - Dorong Swasembada Energi, Pertamina Drilling Pamerkan Rig Merah Putih di Konvensi STI 2025
 
Beredar Isu, Pembebasan Sandera Tanpa Uang Tebusan Terkesan Cari Sensasi
Rabu, 04-05-2016 - 07:14:28 WIB
Pembebasan WNI yang disandera Abu Sayyaf
TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA-Beredar isu bahwa pembebasan 10 anak buah kapal (ABK) dari kelompok Abu Sayyaf lantaran adanya uang tebusan. Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya, menilai hal itu perlu dibuktikan agar nantinya tidak menjadi fitnah.

"Itu perlu pembuktian biar tidak liar menjadi fitnah dan kesannya hanya mencari sensasi karena berputar pada isu ditebus atau diplomasi murni. Ini kontraproduktif untuk banyak pihak," kata Harits, di Jakarta, Rabu (4/5/2016) seperti dilansir okezone.

Menurutnya, jika memang benar pembebasan tersebut akibat adanya uang tebusan, nanti akan terbukti dengan sendirinya.

"Jika faktanya benar dibayar atau ditebus, saya yakin masa yang akan datang juga akan terungkap. Jadi, enggak perlu repot dengan masalah ini," ujarnya.

Ia membenarkan jika pemerintah tampak menutup informasi soal pembebasan tersebut karena usaha diplomasi atau ditebus. Terlebih, pembebasan 10 WNI ini tergolong cepat. Sebab pada Jumat 29 April 2016, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan ke publik untuk menunggu satu atau dua hari soal pembebasan. Tak lama berselang, pada Selasa 3 Mei para WNI itu sudah kembali ke Tanah Air.

Harits mengungkapkan, jika banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meluluhkan sikap kelompok Abu Sayyaf. Terlepas dari ditebus atau tidak, sikap tertutupnya pemerintah akan pembebasan itu karena berhubungan dengan reputasi dan kredibilitasnya.

"Ini sangat bisa dimengerti. Mungkin ini soal reputasi dan kredibilitas pemerintah Indonesia di samping persoalan krusial ingin menjaga hubungan baik dengan pemerintah Filipina," tuturnya.

Baginya, fokus persoalan bukan soal pembebasan itu ditebus atau tidak, terpenting adalah empat sandera lainnya yang masih belum tuntas. Terlebih berdebat siapa yang paling berjasa dari pembebasan ini.

"Oleh karena itu, tidak boleh larut dalam euforia dengan sukses membebaskan 10 WNI. Apalagi sibuk soal siapa yang paling berperan dan menjadi pahlawan dalam upaya pembebasan tersebut. Etika publik justru terusik dengan sikap pamrih dan adanya sikap sok hero dari pihak tertentu. Kerja tim tentu melibatkan banyak pihak dan interpedensi antarpihak adalah kebutuhan jadi tidak etis bicara siapa yang menjadi hero-nya," tandasnya.(r12)




 
Berita Lainnya :
  • Beredar Isu, Pembebasan Sandera Tanpa Uang Tebusan Terkesan Cari Sensasi
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved