www.riau12.com
Sabtu, 09-08-2025 | Jam Digital
13:53 WIB - Jembatan Gantung Penghubung Desa Sawah-Desa Seberah Taluk Hanya Dibuka Sampai Pukul 11 Selama Pacu Jalur | 13:50 WIB - Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Simpang Kubu Kampar, Ruko Empat Pintu Milik Warga Rusak Parah | 13:48 WIB - Tantangan Kian Kompleks, Pemprov Riau Dituntut Kreatif Gali PAD dan Maksimalkan Potensi Daerah | 12:36 WIB - China Darurat Chikungunya, Kasus Tembus 10.000 dan Meluas Kasus Chikungua Tembus 10.000 di China, Bahkan KiniTelah Menyebar ke Negara Lain | 12:00 WIB - LAKR: Korupsi di Riau Sudah Mengakar, Negara Tak Boleh Lagi Diam | 11:06 WIB - Dorong Swasembada Energi, Pertamina Drilling Pamerkan Rig Merah Putih di Konvensi STI 2025
 
Jaksa Agung Dinilai Tak 'Becus', Anggotanya Dicokok KPK
Selasa, 12-04-2016 - 09:25:29 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA,Riau12.com-Salah seorang jaksa perempuan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat berinisial D ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), setelah diduga menerima suap penanganan kasus dugaan korupsi di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penangkapan jaksa D ini bersamaan dengan tiga orang lainnya.

Pakar Hukum Pidana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Chairul Huda menilai bahwa Jaksa Agung M. Prasetyo selaku pimpinan tertinggi Korps Adhyaksa itu tak mampu mengendalikan jajaran dibawahnya untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi dalam melaksanakan tugasnya.

"Ini menunjukan pimpinan kejaksaan (Jaksa Agung) itu kurang bisa mengendalikan anggotanya. Ini menggambarkan masa-masa terburuk dari kejaksaan Indonesia. Belum lagi selesai tuntas dugaan terima suap petinggi di Kejati DKI, sekarang Jawa Barat," tuturnya, Selasa (12/4/2016).

Diketahui, sebelum operasi penangkapan jaksa di lingkungan Kejati Jabar, pihak lembaga antirasuah lebih dulu membongkar upaya suap PT Brantas Abipraya kepada oknum jaksa di lingkungan Kejati DKI. Dugaan suap ini terkait upaya penghentian kasus yang ditangani Kejati DKI.

Bahkan, Chairul mengangap kejadian dugaan suap kepada oknum jaksa di dua lingkungan Kajati ini sebagai hal yang memalukan. Pasalnya, kejadian tangkap tangan yang diduga melibatkan jaksa di Kejati DKI tak dijadikan peringatan para jaksa di wilayah Indonesia lainnya, termasuk di Kejati Jabar.

"Saya pikir ini merupakan hal yang sangat memalukan. Logikanya kalau memang itu betul di Kejati DKI kan jadi peringatan kejaksaan yang lain, tapi ini kan tidak jadi peringatan bagi jaksa-jaksa yang lain," tegas dia. (R12/ayat/okz)



 
Berita Lainnya :
  • Jaksa Agung Dinilai Tak 'Becus', Anggotanya Dicokok KPK
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved