Bayu turun di cabang hafalan 15 juz, sementara Yasin Al Bari dari Kalimantan Timur mewakili Indonesia di cabang hafalan 30 juz dengan bacaan dan tajwid. Keduanya bersaing dengan 179 peserta dari 128 negara.

Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Riau, Zulkifli, memberikan dukungan penuh kepada Bayu. "Kami berpesan agar Bayu dapat mempersembahkan prestasi terbaiknya, membawa nama baik Riau dan Indonesia di mata dunia. Semoga Allah memberikan kelancaran dan keberkahan. Prestasi yang diraih nanti bisa menginspirasi generasi muda untuk semakin mencintai dan mempelajari Al-Qur’an," ujarnya, Ahad (10/8/2025).

Zulkifli menambahkan, kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga simbol persatuan umat Islam dunia. Melalui lantunan ayat suci, peserta diharapkan dapat menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang Al-Qur’an dan memperkuat ukhuwah Islamiyah lintas negara.

Doa dan dukungan masyarakat Indonesia diharapkan mampu memotivasi Bayu untuk membawa pulang prestasi terbaik, sekaligus mengibarkan bendera merah putih di panggung kehormatan MTQ dunia. Penjurian dilakukan oleh dewan juri internasional dari Arab Saudi, Maroko, Uganda, dan Albania, untuk memastikan penilaian yang objektif dan berstandar tinggi. (***)

Sumber: Goriau