www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
12:17 WIB - Pansus III DPRD Kampar Lakukan Konsultasi ke Kemendagri Terkait Ranperda Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren | 11:57 WIB - Ketua Ramli, S.Kom dan Anggota Pansus III DPRD Kampar Laksanakan Konsultasi ke Kementerian Agama RI | 11:41 WIB - Terkendala Infrastruktur, Sekolah Rakyat Batal di Bangun di Kampar | 11:13 WIB - Terbesar di Indonesia, Provinsi Riau Segera Miliki Depot Arsip Khazanah Budaya Melayu yang Dibangun di Pekanbaru | 11:10 WIB - OpenAI Perkenalkan GPT-5, Model AI Paling Cerdas Setara Pakar PhD | 10:27 WIB - Setelah Lalui Renovasi Intensif, Sekolah Rakyat Menengah Atas Untuk Anak Miskin Akan Diluncurkan 15 Agustus Nanti
 
Kematian Tragis Juliana Marins di Rinjani, Brasil Desak Tanggung Jawab Indonesia
Kamis, 03-07-2025 - 08:53:09 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-LOMBOK – Kematian tragis Juliana Marins saat mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Indonesia, membuat pemerintah Brasil mengambil sikap tegas. Melalui Kantor Pembela Umum Federal (DPU), Brasil membuka peluang menempuh jalur hukum internasional jika terbukti ada unsur kelalaian dari otoritas Indonesia.
Senin (30/6/2025), DPU mengajukan permintaan kepada Kepolisian Federal Brasil untuk menyelidiki insiden tersebut. Jika hasil penyelidikan menunjukkan pelanggaran, Brasil mempertimbangkan untuk melaporkan Indonesia ke Komisi Antar-Amerika untuk Hak Asasi Manusia (IACHR).

"Kami masih menunggu laporan dari Indonesia. Setelah itu kami akan menilai langkah hukum yang dapat diambil," ujar Taisa Bittencourt dari DPU.
Jenazah Juliana tiba di Brasil Selasa (1/7/2025) dan langsung dibawa ke Institut Medis Legal (IML) di Rio de Janeiro untuk otopsi ulang, atas permintaan keluarga. Proses ini dianggap penting untuk mengungkap penyebab pasti kematian.

"Kami hadir mendampingi keluarga dalam proses ini agar semuanya berjalan terbuka dan adil," jelas Taisa.

Menurut laporan awal dari Indonesia, Juliana mengalami cedera parah setelah kecelakaan, termasuk patah tulang dan luka dalam. Ia sempat bertahan hidup selama 20 menit. Namun pihak keluarga kecewa dengan cara informasi disampaikan.
"Kami belum menerima laporan resmi, tapi hasil otopsi sudah diumumkan ke media. Kami merasa tidak dihargai," ungkap Mariana Marins, kakak Juliana.

Di Lombok, pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemandu, porter, petugas kehutanan, dan biro perjalanan. Hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami masih mengumpulkan bukti dan memeriksa kronologi kejadian," kata penyidik.
Kedutaan Besar Brasil di Jakarta turut aktif mengawal perkembangan penyelidikan ini. Jika kelalaian terbukti, IACHR bisa mengeluarkan rekomendasi penting, seperti kompensasi atau perbaikan kebijakan nasional.

Meski tidak memiliki wewenang hukum mengikat, keputusan IACHR memiliki dampak politik dan moral besar dalam mendorong negara yang dilaporkan bertanggung jawab.(***)

Sumber: Goriau 




 
Berita Lainnya :
  • Kematian Tragis Juliana Marins di Rinjani, Brasil Desak Tanggung Jawab Indonesia
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved