www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
14:47 WIB - Pria Pelaku Curanmor Kritis Diamuk Warga di Kampar, Begini Keterangan Polisi | 14:21 WIB - Gubernur Riau Abdul Wahid Tekankan Pentingnya Hilirisasi dan Pelayanan Investasi | 13:56 WIB - Bupati Rohil Bistamam Raih Penghargaan di SIEXPO 2025, Kuatkan Peran Koperasi dan UMKM Sawit | 12:17 WIB - Pansus III DPRD Kampar Lakukan Konsultasi ke Kemendagri Terkait Ranperda Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren | 11:57 WIB - Ketua Ramli, S.Kom dan Anggota Pansus III DPRD Kampar Laksanakan Konsultasi ke Kementerian Agama RI | 11:41 WIB - Terkendala Infrastruktur, Sekolah Rakyat Batal di Bangun di Kampar
 
Terungkap Penyebab Tewasnya Pendaki asal Brazil Juliana Marins di Jurang Gunung Rinjani, Ini Fakta Hasil Otopsinya
Sabtu, 28-06-2025 - 15:31:42 WIB

TERKAIT:
   
 

MATARAM-Riau12.com - Pendaki yang jatuh ke jurang Gunung Rinjani asal Brazil, Juliana De Souza Pereira Marins membuat heboh karena munculnya tudingan tak lambannya penyelamatan. Terutama terkait penyebab kematian Marins. Terungkap, penyebab tewasnya pendaki asal Brazil di jurang Gunung Rinjani tersebut.

Proses evakuasi Juliana De Souza Pereira Marins sempat menjadi perhatian warganet, khususnya pengguna media sosial (medsos) dari Brazil.
Tidak sedikit yang menuding Basarnas lambat bergerak sehingga nyawa pendaki berusia 27 tahun itu hilang.
Namun, hasil otopsi mengungkap penyebab kematian Juliana. Bukan karena terlambat dievakuasi, melainkan karena benturan keras.
Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit menyampaikan hal itu kepada awak media pada Jumat (27/6).

Dia menyampaikan bahwa benturan tersebut menyebabkan pendarahan hebat pada rongga dada.
Hasil otopsi menunjukkan Juliana kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit. Lebih kurang 20 menit pasca terperosok dan jatuh ke jurang di Gunung Rinjani.

”Jadi, kalau kami perkirakan paling lama 20 menit (sejak jatuh sampai meninggal dunia), paling lama ya,” kata dia.

Putu Alit memastikan, pihaknya tidak mendapatkan bukti bahwa Juliana sempat bertahan lama setelah jatuh ke dalam jurang dengan kedalaman 600 meter.
Sebaliknya, dia dan Tim Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara mendapati temuan yang menunjukkan Juliana kehilangan nyawa dalam waktu singkat.
”Fakta yang saya dapatkan adalah yang saya sampaikan di awal. Bahwa tidak ada bukti yang kami dapatkan bahwa korban ini meninggal dalam waktu yang lama. Saya simpulkan tidak ditemukan adanya tanda-tanda orang ini meninggal dalam jangka waktu yang lama,” terang dia.

Hasil otopsi itu sekaligus menepis anggapan penyebab kematian Juliana karena proses evakuasi berlangsung lama.
Berdasar informasi yang pertama kali diterima oleh Basarnas, Julian jatuh saat fase summit dalam pendakian Gunung Rinjani pada Sabtu pekan lalu (21/6).

Dia jatuh sekitar pukul 04.00 WITA. Setelah itu, Basarnas menerima informasi mengenai peristiwa itu pada pukul 09.30 WITA.

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii saat itu, musibah tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WITA.Perwira tinggi bintang tiga TNI AU itu menyebut, pendakian Juliana berlangsung sejak Jumat (20/6).
Dia mendaki Gunung Rinjani dalam kelompok berisi 5 orang pendaki dari berbagai negara.

”Korban atas nama Juliana De Souza Pereira Marins, umur 27 tahun, melakukan pendakian melalui pintu Sembalun pada tanggal 20 Juni 2025 bersama dengan 5 orang lain dengan kewarganegaraan berbeda,” terang Syafii.

Tidak ada persoalan apapun sejak pendakian dimulai. Insiden terjadi ketika rombongan pendaki tersebut di tengah pendakian.
Juliana terjatuh kedalaman jurang sampai kedalaman 600 meter. Informasi mengenai insiden tersebut diterima oleh Basarnas pada pukul 09.30 WITA. Mereka mendapat kabar dari seorang warga bernama Mustiadi.
”Bahwa telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap 1 orang berkewarganegaraan Brazil yang terjatuh di jalur pendakian Gunung Rinjani, Lombok Timur. Dengan kronologis kejadian, pada pukul 04.00 WITA, saat akan melaksanakan summit menuju puncak Gunung Rinjani, korban terjatuh dari tebing ke arah danau,” bebernya.
Semula korban diduga jatuh dan terperosok ke dalam jurang dengan kedalaman 150-200 meter.

Namun setelah keberadaan korban diketahui, Tim SAR menyebut korban berada pada kedalaman 600 meter dengan medan bebatuan dan pasir.

Operasi SAR sudah dilakukan sejak Basarnas mendapat kabar dari warga. Operasi berlangsung selama lima hari hingga Rabu (***)

Sumber: Riaupos 




 
Berita Lainnya :
  • Terungkap Penyebab Tewasnya Pendaki asal Brazil Juliana Marins di Jurang Gunung Rinjani, Ini Fakta Hasil Otopsinya
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved