Dalam pernyataannya pada Selasa (25/6), Eko menegaskan bahwa isu relokasi ini bukan sekadar persoalan administratif, melainkan menyangkut aspek kemanusiaan dan kesejahteraan para guru. Menurutnya, banyak guru PPPK yang terpaksa hidup terpisah dari keluarga demi menjalankan tugas di lokasi penempatan yang sangat jauh dari domisili.

“Relokasi guru PPPK bukan hanya soal administrasi, ini menyangkut kehidupan keluarga dan kesejahteraan guru. Sudah saatnya Pemprov Riau jemput bola dengan bersurat resmi kepada Kemenpan RB agar persoalan ini segera dituntaskan,” ujar Eko Wibowo, yang juga dikenal sebagai tokoh muda pendidikan di Riau.

Eko mengungkapkan bahwa kondisi ini telah memberikan tekanan emosional kepada banyak guru, selain menambah beban ekonomi yang cukup berat. “Biaya hidup meningkat, terutama untuk pendidikan anak-anak dan pengobatan orang tua yang sakit. Beban ini bisa ditekan jika mereka dapat bertugas di daerah yang lebih dekat dengan rumah,” lanjutnya, Kamis (26/6/2025).

Ia menambahkan bahwa relokasi guru juga akan berdampak positif terhadap kualitas pendidikan. Dengan guru yang lebih dekat dengan keluarga dan tidak lagi dibebani masalah logistik, proses belajar mengajar akan menjadi lebih efektif dan kondusif.

Jika dalam waktu dekat tidak ada tindak lanjut dari pemerintah daerah, Eko menyatakan bahwa pihaknya siap membawa aspirasi ini ke tingkat nasional.

“Kami siap ke Jakarta, menyuarakan langsung aspirasi ke Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, juga ke Komisi II terkait kepegawaian. Kami akan perjuangkan ini sampai titik darah penghabisan demi kesejahteraan guru dan masa depan pendidikan di Riau,” tegas Eko, yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni FTK UIN Suska Riau.

Para guru PPPK angkatan 2021 dan 2023 di Provinsi Riau kini berharap pemerintah menjadikan relokasi sebagai prioritas utama. Mengingat peran guru sebagai ujung tombak pendidikan di daerah, perhatian terhadap kesejahteraan mereka dinilai sebagai langkah strategis dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan pendidikan di wilayah ini. (***)

Sumber: Halloriau