Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menyatakan salah satu personel berhasil mencapai titik jatuh korban dan langsung melakukan pemeriksaan awal.

"Setelah pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan pada korban," ujar Hariyadi.

Kondisi tersebut dikonfirmasi kembali oleh tiga personel lainnya yang menyusul ke lokasi. Jenazah kemudian dibungkus untuk keperluan evakuasi.

Tim SAR yang berada di lokasi terakhir korban terlihat atau Last Known Position (LKP) segera menyiapkan sistem evakuasi menyusul penemuan tersebut.

Sebanyak tujuh personel melakukan flying camp di sekitar area, dengan tiga orang berada di anchor point kedua pada kedalaman 400 meter, dan empat lainnya di samping korban.

Proses evakuasi ditunda karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan serta visibilitas yang terbatas. Rencana evakuasi dijadwalkan dilanjutkan pagi ini, Rabu (25/6), dengan metode pengangkatan jenazah ke LKP.

"Kemudian dievakuasi dengan ditandu menyusuri jalur pendakian menuju Posko Sembalun," jelasnya.

Dari Posko Sembalun, jenazah akan dibawa menggunakan helikopter ke RS Bhayangkara Polda NTB untuk penanganan lebih lanjut.

"Seluruh tim berharap proses evakuasi pagi ini berjalan lancar dan aman sesuai rencana," sambungnya. (***)

Sumber: Goriau