www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
12:17 WIB - Pansus III DPRD Kampar Lakukan Konsultasi ke Kemendagri Terkait Ranperda Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren | 11:57 WIB - Ketua Ramli, S.Kom dan Anggota Pansus III DPRD Kampar Laksanakan Konsultasi ke Kementerian Agama RI | 11:41 WIB - Terkendala Infrastruktur, Sekolah Rakyat Batal di Bangun di Kampar | 11:13 WIB - Terbesar di Indonesia, Provinsi Riau Segera Miliki Depot Arsip Khazanah Budaya Melayu yang Dibangun di Pekanbaru | 11:10 WIB - OpenAI Perkenalkan GPT-5, Model AI Paling Cerdas Setara Pakar PhD | 10:27 WIB - Setelah Lalui Renovasi Intensif, Sekolah Rakyat Menengah Atas Untuk Anak Miskin Akan Diluncurkan 15 Agustus Nanti
 
Hilal Terlihat di Detik Akhir, Iduladha 6 Juni, Didiagnosa PPOK, Satu JCH Riau Dipulangkan
Rabu, 28-05-2025 - 11:31:02 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA DAN PEKANBARU-Riau12.com - Sidang isbat di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Selasa (27/5) malam berlangsung cukup lama. Sidang baru selesai sekitar pukul 20.00. Hasilnya, diputuskan bahwa Iduladha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.

Dengan keputusan itu, tidak ada perbedaan penetapan Iduladha di Indonesia. Sebelumnya, Muhammadiyah lebih dahulu menetapkan Iduladha jatuh pada Jumat, 6 Juni. ”(Sidang Isbat) agak menegangkan,” kata Menag Nasaruddin Umar mengawali paparan hasil sidang Isbat, Selasa (27/5).

Kata-kata itu dilontarkan Nasaruddin karena hingga detik-detik akhir, tidak ada perukyat yang melihat hilal. Sampai akhirnya ada laporan dari Nabil, perukyat di wilayah Aceh yang melihat hilal. ”Pak Nabil sebelumnya sudah disumpah,” ucapnya.

Sidang Isbat menetapkan 1 Zulhijah pada Rabu, 28 Mei (hari ini, red). Sehingga, Iduladha yang diperingati setiap 10 Zulhijah, jatuh pada Jumat, 6 Juni.

Meski hanya satu orang yang melihat hilal, ada beberapa hal yang menguatkan rukyat. Di antaranya adalah ijtima di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian, ketinggian hilal sudah memenuhi kriteria Mabims. Kriteria Mabims adalah hilal di atas 3 derajat.

Selanjutnya, ada rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menerangkan bahwa bila terjadi gangguan alam, selama sudah memenuhi kriteria, maka bisa diputuskan sebagai acuan. ”Jadi jangan ada keraguan karena hanya satu orang yang melihat,” jelasnya.

Nasaruddin bersyukur umat Islam di Indonesia menjalankan Iduladha bersamaan. Dia berpesan jika di kemudian hari ada perbedaan, bisa diselesaikan dengan kebersamaan.

Tidak Layak Terbang

Diagnosa Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), JCH Riau atas nama Dopan Pangaribuan Ali Amat dinyatakan tak layak terbang dna dibatalkan keberangkatan untuk menunaikan ibadah Haji 1446 H /2025 M. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Surat Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1446 H/ 2025 M Bidang Kesehatan Embarkasi Batam nomor HJ.01.02/C.IX.1/ 27 12025.

“Ada satu jemaah haji Riau atas nama Bapak Dopan Pangaribuan tidak dapat diberangkatkan ke Arab Saudi karena dinyatakan tidak laik terbang oleh PPIH Embarkasi Batam Bidang Kesehatan. Beliau ini didiagnosa PPOK oleh Tim Dokter Embarkasi,” ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Defizon, Selasa (27/5).

Defizon mengatakan sebagaimana dipersyaratkan, jemaah haji yang akan menunaikan ibadah haji salah satunya harus memenuhi istitaah kesehatan. “Pembatalan keberangkatan beliau sesuai dengan PMK Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istitaah Kesehatan Haji,’’ jelasnya.

‘’Istitaah kesehatan jemaah haji adalah kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan Agama Islam,” tambahnya.

Defizon juga menambahkan, jemaah haji asal Kota Pekanbaru ini tergabung dalam Kloter 4 BTH dan berangkat bersama istrinya Tengku Ramlah. Sang istri dapat diberangkatkan pada kloter berikutnya. Dopan Pangaribuan bin Ali Amat berusia 82 tahun pemegang nomor porsi 0400104115.

Distribusi Kartu Nusuk

Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam menyatakan, hingga kemarin, tercatat 95 persen dari total 185.075 JCH Indonesia di Arab Saudi telah menerima kartu Nusuk sebagai tanda resmi. Kartu Nusuk ini diterbitkan oleh delapan syarikah mitra PPIH, seperti Rifadah, Rawaf Mina, dan Sana Mashariq. PPIH mendorong percepatan distribusi dengan membentuk operation room khusus, menunjuk penanggung jawab di level sektor, serta memanfaatkan pelaporan digital berbasis kloter.

Saat ini, seluruh operasional haji telah terpusat di Makkah, menyusul selesainya pemberangkatan jemaah dari Madinah. Para jemaah Indonesia tengah bersiap menuju puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Sementara kedatangan jemaah gelombang kedua melalui Jeddah akan terus berlangsung hingga 31 Mei 2025.(***)

Sumber: Riaupos



 
Berita Lainnya :
  • Hilal Terlihat di Detik Akhir, Iduladha 6 Juni, Didiagnosa PPOK, Satu JCH Riau Dipulangkan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved