Hampir 2.000 CPNS Mundur Usai Lulus Seleksi, Kemendiktisaintek Catat Jumlah Tertinggi
Rabu, 23-04-2025 - 14:22:34 WIB
Riau12.com-JAKARTA – Sebanyak 1.967 calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang dinyatakan lulus dalam seleksi tahun 2024 memilih mengundurkan diri. Data tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh, dalam rapat bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (22/4/2025).
Dari jumlah tersebut, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mencatat angka pengunduran diri tertinggi, yaitu sebanyak 640 orang. Disusul oleh Kementerian Kesehatan dengan 575 orang, Kementerian Komunikasi dan Digital 154 orang, Badan Pengawas Pemilu 131 orang, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 121 orang.
"Yang paling banyak mengundurkan diri justru dari hasil optimalisasi. Ini merupakan skema untuk mengisi formasi kosong yang tidak terisi dalam seleksi utama," jelas Zudan.
Banyak CPNS Tolak Penempatan di Formasi Alternatif
Zudan menerangkan, optimalisasi dilakukan untuk menghindari terjadinya kekosongan besar dalam formasi yang tersedia. Namun, banyak peserta tidak bersedia menerima penempatan alternatif yang ditawarkan.
Ia memberi contoh seorang pelamar yang mendaftar sebagai dosen di Universitas A dan tidak lolos karena berada di peringkat ketiga dari dua formasi yang tersedia. Melalui skema optimalisasi, peserta itu kemudian dialihkan ke Universitas B yang memiliki formasi serupa tapi tanpa pelamar. Namun, tidak semua pelamar bersedia menerima relokasi semacam ini.
"Konsep optimalisasi adalah mengisi formasi kosong dari peserta yang sebelumnya tidak lolos di pilihan awal. Tapi faktanya, tidak semua bersedia dipindahkan," ujar Zudan.
16.000 Formasi Terisi, Tapi Ribuan Ditolak
BKN mencatat sekitar 16.000 formasi berhasil diisi melalui skema optimalisasi ini. Sayangnya, tidak sedikit peserta yang akhirnya memilih mengundurkan diri, baik karena lokasi penempatan yang jauh, ketidaksesuaian dengan preferensi pribadi, maupun pertimbangan lainnya.
Zudan menekankan, pemerintah perlu menyempurnakan sistem rekrutmen agar formasi yang disediakan dapat lebih disesuaikan dengan preferensi pelamar dan kebutuhan daerah.(***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :