www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
14:47 WIB - Pria Pelaku Curanmor Kritis Diamuk Warga di Kampar, Begini Keterangan Polisi | 14:21 WIB - Gubernur Riau Abdul Wahid Tekankan Pentingnya Hilirisasi dan Pelayanan Investasi | 13:56 WIB - Bupati Rohil Bistamam Raih Penghargaan di SIEXPO 2025, Kuatkan Peran Koperasi dan UMKM Sawit | 12:17 WIB - Pansus III DPRD Kampar Lakukan Konsultasi ke Kemendagri Terkait Ranperda Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren | 11:57 WIB - Ketua Ramli, S.Kom dan Anggota Pansus III DPRD Kampar Laksanakan Konsultasi ke Kementerian Agama RI | 11:41 WIB - Terkendala Infrastruktur, Sekolah Rakyat Batal di Bangun di Kampar
 
Sumatera Barat di Zona Rawan, BMKG: Warga Harus Tahu Potensi Gempa Besar
Jumat, 18-04-2025 - 15:32:36 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PADANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pentingnya masyarakat di Sumatera Barat memahami potensi gempa bumi dan tsunami yang mengancam wilayah mereka. Sumbar berada di kawasan rawan karena dilintasi zona tektonik aktif.

“Kita berada di zona subduksi, megathrust, dan patahan Sumatera. Ini zona dengan potensi gempa tinggi,” ujar Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, di Padang, Jumat (19/4/2025).

Provinsi Sumatera Barat dilintasi lima segmen aktif yaitu Barumun, Angkola, Sianok, Sumani, dan Suliti. Kelima segmen ini berpotensi memicu gempa dengan magnitudo antara 6 hingga 7,4.

Khusus masyarakat di wilayah pesisir barat Sumatera seperti Padang, Pariaman, Pesisir Selatan hingga Mentawai, ancaman terbesar datang dari zona megathrust. Aktivitas tektonik di zona ini diperkirakan dapat memicu gempa besar hingga magnitudo 8,9 yang berpotensi menimbulkan tsunami.

Sementara itu, wilayah seperti Padang Panjang, Pasaman, Bukittinggi, Solok, dan Solok Selatan rawan terhadap gempa kembar akibat aktivitas patahan Semangko. Fenomena serupa pernah terjadi pada tahun 1926, 1943, dan 2007.

“Masyarakat wajib mengetahui potensi ini. Pemerintah juga harus aktif menyosialisasikan dan membangun kesiapsiagaan bersama warga,” jelas Suaidi.

Sebagai upaya penguatan mitigasi, BMKG bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di sejumlah wilayah. Selain itu, Kementerian Sosial juga turut membangun Tagana (Taruna Siaga Bencana) untuk meningkatkan kesadaran dan ketangguhan masyarakat.

BMKG juga mengembangkan program Masyarakat Siaga Tsunami, sebuah inisiatif yang merujuk pada standar mitigasi global dari UNESCO, yang bertujuan memperkuat kesiapan warga pesisir terhadap potensi tsunami.

“Upaya mitigasi harus jadi gerakan bersama. Dengan memahami risikonya, kita bisa lebih siap menghadapi bencana,” tutup Suaidi. (***)

Sumber: Goriau



 
Berita Lainnya :
  • Sumatera Barat di Zona Rawan, BMKG: Warga Harus Tahu Potensi Gempa Besar
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved