Soal Insiden Kecelakaan Bus di Arab Saudi, Komisi VIII DPR-Pemerintah Akan Evaluasi Sistem Pelaksanaan Umrah
Selasa, 25-03-2025 - 14:19:40 WIB
JAKARTA-Riau12.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB Maman Imanulhaq menyampaikan duka cita mendalam atas insiden kecelakaan bus yang membawa jemaah umrah Indonesia di Arab Saudi, pekan lalu. Sebab, sebanyak enam jamaah WNI meninggal dunia dalam insiden tersebut.
“Kami sangat berduka cita atas insiden bus perjalanan antara Madinah menuju Mekkah yang mengkibatkan korban. Di dalamnya ada seorang anggota DPRD dari PKB, dari Bojonegoro, yaitu Mbak Eny,” kata Maman Imanulhaq kepada wartawan, Senin (24/3).
Maman yang merupakan anggota Fraksi PKB itu pun mendorong adanya evaluasi terhadap penyelenggaraan umrah dan haji agar kejadian serupa tak terulang kembali, termasuk dari sisi transportasi yang harus memenuhi standar keselamatan ketat.
“Keprihatinan ini membawa rasa duka yang mendalam, sekaligus juga memunculkan evaluasi serius terhadap penyelenggaraan umrah dan haji di masa depan,” tutur Legislator asal Dapil Jabar IX itu.
“Bahwa alat-alat transportasi yang dipakai para jemaah umrah dan juga haji harus memenuhi standar keselamatan bagi jemaah, termasuk tentu sopir,” sambungnya.
Anggota Komisi Agama DPR itu juga mengingatkan, pada musim haji terkadang ada pengemudi yang tidak mengetahui rute perjalanan dan melanggar aturan keselamatan. Hal ini akan menjadi catatan evaluasi Komisi VIII DPR bersama Pemerintah supaya tidak ada jemaah Indonesia mengalami insiden serupa.
“Kita tahu bahwa ketika (penyelenggaraan) haji terkadang ada sopir yang dadakan, tidak melalui proses sertifikasi yang memadai. Mereka tidak tahu rute, bahkan menjalankan kendaraannya di luar ketentuan. Ini tentu menjadi catatan penting,” paparnya.
Lebih lanjut, Maman menekankan pentingnya peran para pemandu untuk mengingatkan sopir supaya berhati-hati dalam berkendara ketika membawa para jemaah. Ia menyebut, para pemandu juga harus aktif mengecek kondisi kendaraan yang dipakai jemaah agar selalu dalam kondisi baik.
“Begitu pula kepada para guides, para muthowif untuk selalu mengingatkan para pengendara untuk tidak ugal-ugalan di jalan. Termasuk juga mungkin guide yang punya tanggung jawab memeriksa kendaraan-kendaraan yang akan dinaiki oleh jamaahnya,” pungkas Maman.(***)
Sumber: Riaupos
Komentar Anda :