Pulau Jawa Simpan Potensi Megathrust, Ancaman Gempa Dahsyat dan Tsunami Mengintai
Riau12.com- - Gempa megathrust merupakan gempa bumi yang berasal dari zona megathrust. Gempa megathrust ini sempat menjadi perbincangan di media sosial yang akan mengancam Pulau Jawa.
Di Pulau Jawa, tepatnya di Samudra Hindia Selatan Jawa terdapat 3 segmentasi megathrust, yaitu Segmen Jawa Timur, Segmen Jawa Tengah-Jawa Barat, dan Segmen Banten-Selat Sunda.
Dari ketiga segmen megathrust ini memiliki magnitudo tertarget M 8,7. Namun, jika skenario model dibuat dengan asumsi 2 segmen megathrust yang "bergerak" secara simultan maka magnitudo gempa yang dihasilkan bisa lebih besar dari M 8,7.
Sejak tahun 1700 zona megathrust Selatan Jawa sudah beberapa kali terjadi aktivitas gempa besar (major earthquake) dan dahsyat (great earthquake).
Gempa besar dengan magnitudo antara 7,0 dan 7,9 sudah terjadi sebanyak delapan kali, yaitu tahun 1903 (M 7,9), 1921 (M 7,5), 1937 (M 7,2), 1981 (M 7,0), 1994 (M 7,6), 2006 (M 7,8) dan 2009 (M 7,3). Sementara itu, gempa dahsyat dengan magnitudo 8,0 atau lebih besar sudah terjadi 3 kali, yaitu tahun 1780 (M 8,5), 1859 (M 8,5), dan 1943 (M 8,1).
Kata "Mega" itu artinya besar, sedangkan kata "Thrust" itu artinya sesar sungkup. Letaknya itu di perbatasan pertemuan continental crust (kerak benua) dan oceanic crust (kerak samudra).
Berdasarkan hasil kajian para pakar gempa bumi, zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa disebut sebagai zona megathrust.
Gempa bumi pada lajur atau zona megathrust disebut juga gempa bumi interplate. Demikian dilansir dalam buku "Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia tahun 2017", seperti dikutip dari Antara.
Zona megathrust istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antarlempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.
Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting). Gempa dalam skala besar di laut kemudian memicu tsunami.
Secara umum zona sumber kejadian gempa bumi di Indonesia berdasarkan mekanisme fisik dapat di bagi menjadi 3, salah satunya zona subduksi yang merupakan zona kejadian gempa bumi yang terjadi di sekitar pertemuan antarlempeng.
Jalur subduksi lempeng umumnya sangat panjang dengan kedalaman dangkal mencakup bidang kontak antar lempeng. Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar” disebut sebagai zona megathrust.
Di Indonesia, zona sumber gempa megathrust ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.
Zona megathrust berada di zona subduksi aktif, seperti:
Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba,
Subduksi Banda
Subduksi Lempeng Laut Maluku
Subduksi Sulawesi
Subduksi Lempeng Laut Filipina,
Subduksi Utara Papua.(***)
Sumber: Cakaplah
Komentar Anda :