Riau12.com- Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, tak menampik tantangan besar yang harus dihadapinya seusai timnya tersingkir dari FIFA Club World Cup 2025.
Los Blancos kalah telak 0-4 dari juara Liga Champions UEFA, Paris Saint-Germain (PSG), dalam laga semifinal yang digelar di New Jersey, Kamis (10/7/2025) dini hari WIB.
Real Madrid langsung tertekan sejak awal pertandingan karena sejumlah kesalahan di lini pertahanan. Tim asuhan Alonso pun tak mampu menandingi dominasi pasukan Luis Enrique yang tampil luar biasa sepanjang laga.
Setelah melaju mulus ke semifinal, Real Madrid justru tak berdaya menghadapi PSG. Alonso kini akan memanfaatkan jeda musim panas untuk mengevaluasi tim dan merancang strategi perbaikan menjelang musim baru.
Dalam pernyataannya usai laga, Alonso secara gamblang mengakui jarak kualitas antara Real Madrid dan PSG saat ini.
“Ada banyak hal yang harus kami analisis dan pelajari. Sekarang kami tahu di mana posisi kami, ke mana harus melihat, dan ke mana kami ingin melangkah,” ujar Alonso.
Mantan pelatih Bayer Leverkusen ini mengakui PSG adalah sebuah tim yang utuh, sedangkan Real Madrid baru memulai perjalanan. Menurutnya, Real Madrid menderita dalam partai tersebut dan itu sulit. Alonso mengakui banyak hal yang harus mereka tingkatkan dan kekalahan ini menyakitkan.
“Ini adalah pertandingan terakhir musim 2024/25. Musim kami sebenarnya dimulai Agustus nanti,” papar mantan pemain Real Madrid dan Liverpool ini.
Tak hanya unggul skor, PSG juga mendominasi jalannya pertandingan secara statistik. Tim asuhan Luis Enrique mencatat 68% penguasaan bola, jauh di atas Real Madrid yang hanya menguasai 32%.
PSG mencatat 17 tembakan dengan 7 di antaranya tepat sasaran, berbanding 11 milik Real Madrid yang hanya dua kali mengancam gawang Gianluigi Donnarumma, tanpa benar-benar membahayakan.
Statistik paling mencolok datang dari jumlah operan. PSG sukses mencatat 631 umpan dari total 681 percobaan, sedangkan Real Madrid hanya mampu mencatat 255 umpan sukses sepanjang pertandingan.
Dengan kekalahan ini, Alonso harus segera menyusun langkah konkret agar Real Madrid mampu bersaing di level tertinggi saat musim 2025/26 dimulai nanti.
Tak Jalankan Rencana Xabi
Kiper utama Real Madrid, Thibaut Courtois, yang dikenal tak segan bicara jujur, mengungkapkan kekecewaannya dalam wawancara seusai pertandingan.
Courtois pun meminta maaf kepada penggemar atas kegagalan mereka melaju ke final.
“Apa masalahnya? Kami tidak menekan sebagai satu tim. Dua kesalahan besar di awal pertandingan sangat memengaruhi kami. Kami gagal menjalankan rencana permainan Xabi. Kami perlu waktu untuk menganalisis ini, tetapi dari apa yang saya lihat, kami selalu terlambat bereaksi dalam setiap situasi,” papar kiper asal Belgia ini.
Komentar Courtois itu menyoroti betapa Real Madrid kesulitan menjaga organisasi permainan mereka, serta buruknya koordinasi antarlini yang membuat PSG leluasa menguasai laga.
Akibat musim 2024/25 yang diperpanjang karena partisipasi pada Piala Dunia Antarklub, Real Madrid belum merilis agenda resmi untuk laga pramusim dan tidak akan melakukan tur internasional.
Fokus utama klub saat ini adalah mengajukan penundaan jadwal laga pembuka La Liga musim 2025/26. Madrid awalnya dijadwalkan menjamu Osasuna pada 19 Agustus 2025, tetapi mereka meminta jadwal tersebut digeser ke Oktober agar bisa mengawali musim dengan laga tandang ke markas Real Oviedo pada 24 Agustus.
Permintaan ini didasarkan pada aturan Asosiasi Pesepak Bola Spanyol (AFE) yang mengharuskan setiap pemain mendapat 30 hari libur dalam setahun dan minimal 21 hari libur tanpa gangguan pada akhir musim.
Madrid menginginkan tiga minggu libur penuh ditambah tiga pekan persiapan pramusim, sehingga jadwal ideal mereka baru dimulai pada 20 Agustus 2025.
Dengan tersingkirnya mereka dari Piala Dunia Antarklub, fokus Madrid kini tertuju pada pemulihan, evaluasi, dan menyusun ulang rencana demi memulai musim baru dengan lebih siap dan kompetitif.(***)
Sumber: Cakaplah
Komentar Anda :