MILAN-Riau12.com– Lamine Yamal yang fantastis penampilannya tidak berdaya di depan kiper Yann Sommer dalam laga kedua semifinal Liga Champions antara Inter vs Barcelona di Stadion San Siro, Milan, Italia, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB.
Saat itu, 6 menit memasuki waktu tambahan, pemain muda Barcelona Lamine Yamal memasuki area dengan bola di depannya dan hanya kiper yang harus dikalahkan.
Pemain berusia 17 tahun yang sensasional itu ditantang oleh seorang bek, tetapi tampak dalam posisi yang bagus untuk mencetak gol.
Alih-alih mencetak gol yang kemungkinan akan membawa Barcelona ke final Liga Champions pertamanya dalam satu dekade, Lamile Yamal tidak dapat melakukan dengan baik. Tendangan kaki kirinya lemah, dan bola langsung jatuh ke tangan kiper Inter Milan Yann Sommer.
Pemain depan Spanyol itu kembali tampil menawan dalam laga Inter vs Barcelona. Ia menciptakan peluang dan menjadi ancaman bagi Inter. Namun, dia tidak cukup untuk membawa klub Catalan itu ke final Liga Champions pertamanya dalam satu dekade.
Kesempatan Yamal yang hilang pada akhir pertandingan sangat merugikan timnya. Pada akhirnya, Inter Milan menang 4-3 dalam perpanjangan waktu dan melaju ke final dengan agregat skor 7-6.
Pemain Barcelona Lamine Yamal, kiri, lesu setelah pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions antara Inter Milan vs Barcelona di Stadion San Siro di Milan, Italia, Selasa, 6 Mei 2025.
Yamal telah mencetak gol yang luar biasa pada laga pertama semifinal Liga Champions di Barcelona, tetapi kali ini tidak dapat mencetak gol untuk membantu Barcelona dalam pertandingan berikutnya di San Siro.
Upaya lain dengan kaki kiri pada perpanjangan waktu tampak menjanjikan, tetapi Yann Sommer melakukan penyelamatan dengan ujung jarinya untuk mempertahankan keunggulan 4-3.
“Penyelamatan mana yang akan saya ingat?” kata Sommer yang menjadi bintang dalam pertandingan Inter vs Barcelona tersebut.
“Penyelamatan terakhir terhadap Lamine Yamal. Dia pemain hebat dan untungnya tidak masuk. Banyak tim yang akan menyerah setelah kalah 2-3, tetapi kami tidak menyerah dan berhasil bangkit,” kata Sommer.
Sommer melakukan beberapa penyelamatan untuk menghentikan Yamal selama pertandingan, termasuk dengan cara membelokkan bola dengan satu tangan untuk menangkis tendangan jarak jauh penyerang muda tersebut pada menit ke-77 saat skor imbang 2-2.
Kesempatan yang hilang dari Yamal pada akhir pertandingan terjadi hanya beberapa menit setelah Inter menyamakan kedudukan lewat gol Francesco Acerbi. Raphinha membawa Barcelona unggul pada menit ke-87 dalam pertandingan seru lainnya antara kedua klub.
Yamal tampak tidak percaya setelah ia tidak dapat melewati Sommer. Setelah wasit meniup peluit di akhir pertandingan, ia sempat mengangkat kausnya di depan wajahnya.
Perjalanan ke final akan menambah awal karier Yamal yang sensasional, baik bersama Barcelona maupun bersama tim nasional Spanyol, tempat ia telah mencetak rekor dan mendapatkan pujian dari seluruh dunia sepak bola.
Barcelona berusaha mencapai final untuk pertama kalinya sejak memenangi gelar Liga Champions kelimanya pada 2015. Sayangnya, laga Inter vs Barcelona berakhir dengan 3-4, sehingga agregat menjadi 6-7.
Hansi Flick: Saya Tetap Bangga
Pelatih Barcelona Hansi Flick tetap bangga dengan penampilan timnya meski pada semifinal kedua Liga Champions antara Inter vs Barcelona berakhir dengan kekalahan.
“Saya tahu semua orang kecewa, tetapi pada akhirnya kami boleh bangga dengan penampilan kami,” kata Flick seusai pertandingan semifinal Liga Champions antara Inter vs Barcelona di Stadion San Siro, Milan, Italia, Rabu (7/5/2025).
“Saya bangga dengan tim saya. Kami harus menerimanya dan memulai lagi musim depan,” kata pria Jerman ini.(***)
Sumber: Cakaplah
Komentar Anda :