www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Direncanakan 7 Lantai, Gedung MPP Pekanbaru Kembali Dibangun Tahun Ini | 15:57 WIB - Gedung Rektorat Bergejolak, Puluhan Dosen UIN Suska Demo Tuntut Keadilan | 15:49 WIB - Tingkatkan Kualitan Layanan Forensik, Bidlabfor Polda Riau Dapat Supervisi Teknis Dari Pusat | 15:18 WIB - Pemkab Pastikan Tak Akan Ada Pilkade Kuansing 2025,Jabatan 50 Kades Diperpanjang | 15:16 WIB - Presiden AS Donald Trump Berikan Lampu Hijau ke Israel Terkait Pencaplokan Gaza | 14:47 WIB - Pria Pelaku Curanmor Kritis Diamuk Warga di Kampar, Begini Keterangan Polisi
 
Sejarah 29 Oktober: Kemenangan Pertama Muhammad Ali di Ring Tinju Profesional
Kamis, 29-10-2015 - 13:38:11 WIB

TERKAIT:
   
 

RIAU12.COM-Terlahir dengan nama Cassius Clay pada 17 Januari 1942, Muhammad Ali awalnya tak berminat turun di dunia tinju profesional. Clay baru membulatkan tekadnya berkiprah di dunia adu pukul tersebut setelah dirinya mendapati sepedanya hilang seusai menyaksikan acara di Columbia Auditorium pada 1954.

Kesal sepedanya hilang, Clay pun belajar tinju di sasana milik polisi yang juga merupakan atlet tinju yakni Opsir Joe Martin. Setelah enam tahun berlatih, Clay akhirnya turun di kejuaraan amatir yakni Olimpiade musim panas yang diselenggarakan di Roma pada 1960.

Saat itu petinju yang mendapat julukan The Greatest tersebut berhasil mempersembahkan medali emas bagi negaranya, Amerika Serikat. Setelah sukses di Olimpiade dan memiliki rekor 100 kemenangan dari 105 pertandingan di level amatir, Clay akhirnya memutuskan turun di dunia tinju profesional pada 29 Oktober 1960.

Bertempat di Freedom Hall State Fairground, Louisville, Kentucky, Clay menghadapi Tunney Hunsaker. Dari segi usia dan pengalaman keduanya terpaut jauh. Hunsaker telah berusia 30 tahun saat itu dan memiliki rekor 25 pertandingan di level profesional.

Namun, itu semua tak menjamin. Sebab, Ali berhasil menjatuhkan Hunsaker pada ronde keenam atau ronde terakhir pada pertandingan tersebut. Berkat kemenangan itu, Clay menerima uang USD2000 atau saat ini sekira Rp27 juta, sementara Hunsaker hanya USD300 (Rp4 juta).

Setelah pertandingan tersebut, dalam kurun tiga tahun, Clay bertanding di 19 pertandingan dan semua berhasil dimenangkannya. Baru pada 1964, Clay bertarung untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas berat melawan Sony Liston.

Saat itu Clay berhasil mengalahkan Liston lewat kemenangan TKO karena sang lawan tak bisa melanjutkan pertandingan. Selepas itu, Clay akhirnya memutuskan berganti nama menjadi Muhammad Ali dan bertahan hingga sekarang.

Saat itu Ali juga berstatus sebagai juara dunia kelas berat termuda dengan usia 22 tahun. Rekor termuda tersebut baru dilewati Mike Tyson 24 tahun kemudian. Saat itu si Leher Beton -julukan Beton- menjadi juara dunia saat usianya baru mencapai 20 tahun.(r12/okz)



 
Berita Lainnya :
  • Sejarah 29 Oktober: Kemenangan Pertama Muhammad Ali di Ring Tinju Profesional
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved