www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Tinjau Makan Bergizi di SMPN 16 Pekanbaru, Wamen PANRB: Anak-anak Puas dan Semangat | 15:44 WIB - IAI Riau dan Polbeng Kolaborasi Kembangkan Kurikulum Akutansi Berbasis Digital dan MBKM | 15:41 WIB - Satgas Pangan Bergerak, Uji Mutu Beras Jadi Tameng Utama Lawan Kecurangan | 14:26 WIB - 53 Kades di Kampar yang Telah Lengser Akan Dilantik Ulang, Ini Alasannya | 14:25 WIB - Ditanya Terkait Kesiapannya Maju di Musda Golkar Mendatang, Ini Jawaban SF Hariyanto | 14:22 WIB - Bupati Suhardiman Amby Lantik Zulkarnain Sebagai Sekda Kuansing
 
Isu 'Pedagang Daging Mogok' di Jawa, Harga Sapi di Pekanbaru Masih Stabil
Senin, 10-08-2015 - 08:47:15 WIB
Ilustrasi
TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, Riau12.com - Isu akan digelarnya "pedagang daging mogok" di pulau Jawa tidak berpengaruh di kota Pekanbaru. Hal ini lantaran pasokan daging Sapi di Pekanbaru masih mencukupi.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan kota Pekanbaru, El Syabrina mengatakan selain ada program penggemukan Sapi di Pekanbaru, saat ini suplay sapi potong yang masuk ke Pekanbaru berasal dari tiga perusahaan besar yang mencukupi kebutuhan daging di Pekanbaru.

"Stok sapi kita cukup. Ada tiga perusahaan besar masuk, dari Medan satu, dua perusahaan lainnya dari Lambung. Mereka bergantian mensuplai," ungkap El Syabrina, Senin (10/8).

Lanjutnya, dari tiga perusahaan itu, rata-rata setiap harinya menyuplay Sapi antara 20 ekor sampai 30 ekor. Jadi, kata dia tidak akan mempengaruhi harga daging sapi yang berimbas melambungnya daging sapi.

"Di Pekanbaru tidak ada kabar itu (mogok). Saya rasa tidak ada pengaruh ke kita. Karena masih ada yang suplay," sebutnya.

Hal serupa juga diungkapkan Kepala Bidang Perdagangan Dinas perindustrian dan Perdagangan kota Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman. Dia menyebut isu itu muncul lantaran adanya pengurangan jatah sapi yang masuk di wilayah Jawa.

"Nggak ada, Jakarta itu mogok karena jatah dibatasi pemerintah, dari 290 ribu ekor perbulan, dikurangi menjadi 50 ribu ekor perbula," ungkapnya.

Hal itu dilakukan, menurutnya pemerintah ingin menutup kran inpor sapi ke Indonesia dan memberdayakan sapi lokal untuk kosumsi masyarakat. Lanjutnya, pengurangan jatah itu berakibat kepada naiknya harga sapi dan turunnya pembeli.

"Jadi, isu itu karena kurangnya minat masyarakat yang beli daging lantaran harga daging mencapai Rp150 ribu perkilo. Pedagang pun menjual dengan harga tinggi akibat pengurangan tadi," terangnya.

Sementara di Pekanbaru sendiri, stok sapi masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain Medan, dan Lampung, stok sapi menurutnya juga didatangkan dari Sumatera Barat. Di Pekanbaru sendiri, tambahnya sudah ada program penggemukan Sapi.

"Di Pekanbaru harga masih stabil. Saya tadi pagi keliling pasar, harga masih berkisar antara Rp100 ribu sampai Rp120 ribu. Kalau kita ambil rata-ratanya, harga daging masih Rp115 ribu perkilo. Jadi isu itu tidak akan merembet ke Pekanbaru," paparnya.(r12)



 
Berita Lainnya :
  • Isu 'Pedagang Daging Mogok' di Jawa, Harga Sapi di Pekanbaru Masih Stabil
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved