Bursa CPO Indonesia Raih Anugerah Tertinggi Sawit Indonesia, Ini Kata Petani Sawit
Riau12.com-PEKANBARU - Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr Gulat ME Manurung, C.IMA, menegaskan bahwa keberadaan Bursa CPO Indonesia ICDX (Commodity and Derivatives Exchange) merupakan masa depan industri sawit Indonesia dan dunia.
Itu disampaikannya menanggapi penghargaan Anugerah Tertinggi Sawit Indonesia yang diterima Bursa CPO Indonesia ICDX pada ajang Sawit Indonesia Expo (SIEXPO) III 2025 di Pekanbaru, 7 Agustus lalu.
“Di seluruh dunia, lazimnya hanya ada satu bursa sebagai referensi tiap komoditi. Dengan penghargaan ini, semakin jelas besarnya harapan Indonesia kepada Bursa CPO ICDX,” ujar Gulat, Kamis (14/8/2025).
Menurutnya, keberadaan satu rujukan harga CPO nasional akan memberikan kepastian harga bagi semua pemangku kepentingan, mulai dari petani, perusahaan perkebunan, hingga pemerintah.
“Jika semua CPO diwajibkan dijual-belikan melalui Bursa CPO Indonesia ICDX, negara akan mendapat manfaat ganda, yakni pemasukan negara yang sesuai dengan luas perkebunan sawit nasional, serta satu data sawit Indonesia yang akurat karena semua tercatat di bursa,” jelasnya.
Coba saja tanya produksi CPO Indonesia tahun 2024 ke tiga Kementerian dan tiga lembaga yang terkait ke sawit, pasti datanya berbeda, bisa sampai 10 data, lanjut Dr. Gulat.
Dr Gulat juga mengingatkan bahwa selama ini harga CPO Indonesia masih dibayangi oleh Bursa CPO Malaysia. Selain itu, Ia juga menilai keberadaan harga CPO ‘tandingan’ di dalam negeri justru berpotensi merugikan negara, korporasi dan petani sawit.
"Negara sangat dirugikan jika referensi harga CPO sengaja diturunkan oleh pengguna CPO sebagai dasar perhitungan pajak, devisa dan levy dan petani sawit terdampak"' kata Dr Gulat.
Karena itu, ia berharap pemerintah segera mewajibkan seluruh pelaku usaha sawit menjual CPO melalui satu pintu di Bursa CPO Indonesia ICDX.
Sebelumnya, ICDX yang ditunjuk pemerintah sebagai Bursa CPO Indonesia meraih penghargaan bergengsi atas konsistensinya menjaga kestabilan harga Crude Palm Oil (CPO) dan Tandan Buah Segar (TBS).
Penghargaan tersebut diberikan karena ICDX dinilai kredibel, transparan, dan mampu mendukung Indonesia menjadi rujukan harga CPO dunia serta acuan harga TBS di tingkat petani.
Direktur ICDX, Nursalam, menyebut penghargaan ini sebagai apresiasi positif bagi pihaknya.
“Sebagai Bursa CPO yang ditunjuk pemerintah, kami akan terus mengembangkan layanan, menghadirkan platform perdagangan modern, dan memastikan pasar yang independen serta transparan,” ujarnya di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Nursalam optimistis Indonesia dapat menjadi pusat perdagangan sekaligus rujukan harga CPO dunia melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
"Sebagai produsen CPO terbesar, Indonesia sudah selayaknya memiliki harga acuan sendiri. Hal ini hanya bisa terwujud bila semua pihak memiliki semangat dan visi yang sama,” tegasnya. (***)
Sumber: Halloriau
Komentar Anda :