www.riau12.com
Jum'at, 15-08-2025 | Jam Digital
11:19 WIB - Sudah Terima Surat dari Kemenpan-RB, BKPP Bengkalis Siapkan Data Usulan PPPK Paruh Waktu | 11:18 WIB - Komedian Mpok Alpha Berpulang ke Rahmatullah, Ternyata Sudah Sakit Sejak Hamil Anak Kembar | 11:17 WIB - Pemkab Inhu Mulai Buka Seleksi Terbuka Posisi Sekda Pekan Depan | 11:16 WIB - Tuntut Aturan Perpanjangan Masa Jabatan, Puluhan Eks Kades di Bengkalis Datangi DPRD Riau | 11:15 WIB - PERDANA, Prabowo Subianto akan Buka-bukaan soal Kondisi Keuangan Negara, Masyarakat bisa Menyimaknya | 10:51 WIB - AI Dikhawatirkan Memberontak, Pakar Saran Kasih Naluri Keibuan
 
Siapkan Strategis Tekan Tarif Impor AS, Pemerintah Targetkan Tarif Ekspor Kakao, Kopi, Sawit ke AS Jadi 0%
Jumat, 15-08-2025 - 09:50:46 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Pemerintah tengah menyiapkan strategi diplomasi perdagangan untuk menekan tarif impor Amerika Serikat terhadap sejumlah komoditas unggulan Indonesia, dengan target penurunan hingga 0%. Langkah ini diharapkan mampu melindungi ekspor kakao, kopi, sawit, dan produk mineral dari beban tarif resiprokal 19% yang mulai diberlakukan.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengatakan prioritas negosiasi difokuskan pada komoditas yang tidak diproduksi di AS, memiliki prospek ekspor tinggi, dan terkait rantai pasok mineral kritis. “Kita targetkan tarifnya bisa dinegosiasikan sampai 0%, bukan 19%,” ujarnya di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Daftar komoditas tersebut sudah diajukan ke United States Trade Representative (USTR). Negosiasi akan dilakukan secara bertahap, dimulai melalui pertemuan daring sebelum dilanjutkan ke pertemuan langsung jika pembicaraan dinilai matang.

Susiwijono juga menyebut pembahasan pungutan ekspor kakao dan komoditas lain akan melibatkan tim tarif Kementerian Keuangan. Kakao menjadi perhatian khusus karena memiliki volume impor dan ekspor yang seimbang.

Kebijakan tarif 19% ini sebelumnya memicu kekhawatiran di kalangan pelaku usaha. Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, memproyeksikan dalam skenario terburuk, sektor padat karya seperti udang, alas kaki, dan tekstil berisiko kehilangan hingga 30% ekspor ke AS, yang dapat mengancam jutaan tenaga kerja.

Namun, diversifikasi pasar ke China, Timur Tengah, Kanada, dan Uni Eropa diperkirakan mampu meredam dampak tersebut. Dengan langkah adaptif seperti stimulus fiskal dan pelonggaran suku bunga, pertumbuhan ekonomi Semester II 2025 diprediksi tetap berada di kisaran 4,8–4,9%.

“Negosiasi ini penting bukan hanya untuk melindungi ekspor, tapi juga menjaga daya saing dan posisi Indonesia di pasar global,” tegas Susiwijono. (***)

Sumber: Goriau



 
Berita Lainnya :
  • Siapkan Strategis Tekan Tarif Impor AS, Pemerintah Targetkan Tarif Ekspor Kakao, Kopi, Sawit ke AS Jadi 0%
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved