Riau Raih Investasi Tertinggi Kedua di Sumatera, Gubernur Dorong Dampak Nyata bagi UMKM dan Tenaga Lokal
Riau12.com-PEKANBARU – Provinsi Riau mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp12,67 triliun pada triwulan II 2025. Angka ini menempatkan Riau di posisi kedua tertinggi se-Sumatera. Namun, Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan bahwa keberhasilan investasi tidak hanya diukur dari besaran angka, melainkan dari seberapa besar dampaknya bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan tenaga kerja lokal.
“Riau saat ini berada di peringkat kedua se-Sumatera dalam realisasi investasi. Tapi yang saya inginkan bukan sekadar angka, melainkan dampak nyata bagi UMKM dan rakyat Riau,” ujar Wahid saat menghadiri Gebyar Kemudahan Perizinan Berusaha Tahun 2025 di Mall SKA Pekanbaru, Senin (4/8/2025).
Salah satu langkah strategis yang didorong pemerintah provinsi adalah memperkuat kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar. Hingga kini, tercatat 957 UMKM di Riau telah bermitra dengan 70 perusahaan besar dengan nilai kerja sama mencapai Rp38 miliar dan menciptakan lebih dari 2.600 lapangan kerja baru.
“Ini langkah konkret agar pelaku UMKM kita tidak hanya jadi penonton di tengah geliat investasi,” kata Wahid.
Meski investasi terus meningkat, Wahid menyayangkan tingkat serapan tenaga kerja lokal oleh dunia usaha yang masih tergolong rendah, yakni sekitar 40 persen. Ia menargetkan minimal 60 persen pekerja di perusahaan yang beroperasi di Riau adalah tenaga lokal.
“Kalau hari ini baru 40 persen, kita akan dorong jadi 60 persen. Dunia usaha tidak bisa jalan sendiri, kita bantu lewat pelatihan dan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri,” tegasnya.
Ia menyebutkan bahwa penguatan sumber daya manusia lokal menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang agar pertumbuhan ekonomi inklusif dan tidak timpang.
Pemprov Riau juga bertekad mendorong UMKM lokal agar naik kelas. Wahid menargetkan pelaku UMKM di Riau memiliki legalitas lengkap, bersertifikasi halal dan SNI, serta mampu menembus pasar nasional hingga internasional.
“Kita tidak mau UMKM kita hanya main di pasar lokal. Harus bisa bersaing di pasar global,” ujarnya.
Melalui kegiatan *Gebyar Perizinan*, pemerintah membuka akses seluas-luasnya bagi pelaku usaha untuk mendapatkan layanan perizinan, sertifikasi, hingga pendampingan usaha.
“Saya mengajak pelaku UMKM serta dunia usaha untuk manfaatkan layanan yang tersedia. Ini momen penting untuk mempercepat transformasi ekonomi rakyat,” kata Wahid.
Pemprov Riau berharap kolaborasi antara pelaku UMKM, perusahaan besar, dan pemerintah dapat menjadi mesin pertumbuhan baru yang lebih inklusif, adil, dan membanggakan bagi Bumi Lancang Kuning. (***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :