China Jadi Tujuan Ekspor Tertinggi Riau, Nilai Ekspor Tembus Rp166 Triliun di Semester Pertama 2025
Riau12.comPEKANBARU – China kembali menjadi negara tujuan ekspor utama Provinsi Riau sepanjang Januari hingga Juni 2025. Nilai ekspor nonmigas ke Negeri Tirai Bambu tersebut mencapai US$1,604 miliar, setara dengan sekitar Rp26,26 triliun jika dikalikan dengan kurs hari ini sebesar Rp16.363,10 per dolar AS. Angka itu mencerminkan 16,92 persen dari total ekspor nonmigas Riau.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Asep Riyadi, menyampaikan bahwa nilai total ekspor Riau pada periode tersebut mencapai US$10,14 miliar atau sekitar Rp166 triliun, meningkat 20,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Sebagian besar peningkatan ini ditopang oleh ekspor nonmigas yang mencapai US$9,49 miliar atau sekitar Rp155,3 triliun, naik 24,90 persen dibandingkan Januari–Juni 2024,” ujar Asep dalam rilis resmi, Jumat (1/8/2025).
Sementara itu, ekspor migas justru mencatatkan penurunan sebesar 21,56 persen, dari US$833,45 juta (sekitar Rp13,63 triliun) menjadi US$653,77 juta (sekitar Rp10,7 triliun). Penurunan ini dipicu oleh melemahnya ekspor produk olahan hasil minyak dan minyak mentah.
India dan Malaysia Menyusul di Posisi Ekspor Terbesar
Setelah China, negara tujuan ekspor terbesar berikutnya adalah India dan Malaysia. Ekspor ke India tercatat sebesar US$933,76 juta (sekitar Rp15,28 triliun) dan Malaysia sebesar US$795,29 juta (sekitar Rp13,01 triliun). Ekspor ke Malaysia naik tajam sebesar 79,67 persen, sedangkan ke India justru turun 6,53 persen dibandingkan tahun lalu.
Ekspor ke kawasan ASEAN juga meningkat signifikan sebesar 52,54 persen menjadi US$1,77 miliar (sekitar Rp29 triliun). Sementara itu, ekspor ke Uni Eropa naik 5,08 persen menjadi US$1,20 miliar (sekitar Rp19,64 triliun).
Ekspor Riau Tembus 165 Triliun pada Semester I 2025
Provinsi Riau mencatat total nilai ekspor Riau sepanjang Januari hingga Juni 2025 mencapai US$10,14 miliar, atau setara dengan Rp166 triliun. Capaian ini tumbuh 20,30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$8,42 miliar (sekitar Rp137,7 triliun).
Asep Riyadi menjelaskan bahwa kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan signifikan pada ekspor nonmigas yang mencapai US$9,49 miliar atau sekitar Rp155,3 triliun, naik 24,90 persen dibanding tahun lalu.
Sementara itu, ekspor migas justru turun 21,56 persen, dari US$833,45 juta (Rp13,6 triliun) menjadi US$653,77 juta (sekitar Rp10,7 triliun). Penurunan ini disebabkan turunnya ekspor industri pengolahan hasil minyak sebesar 25,56 persen menjadi US$462,88 juta (Rp7,57 triliun) dan minyak mentah yang turun 9,79 persen menjadi US$190,89 juta (Rp3,12 triliun).
Secara bulanan, nilai ekspor Riau pada Juni 2025 mencapai US$2,00 miliar atau sekitar Rp32,7 triliun, naik 18,28 persen dibanding Juni 2024. Ekspor nonmigas bulan itu tercatat sebesar US$1,94 miliar (Rp31,7 triliun), naik 18,90 persen secara tahunan.
Dari sisi komoditas, lemak dan minyak hewan/nabati mencatat peningkatan tertinggi dengan nilai ekspor mencapai US$1,45 miliar (setara Rp23,7 triliun), melonjak 37,39 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kontribusi sektor ini masih menjadi penopang utama ekspor nonmigas Riau.
“Kontribusi terbesar ekspor nonmigas masih berasal dari lemak dan minyak hewan/nabati, yang naik signifikan tahun ini. Di sisi lain, ampas dan sisa industri makanan justru turun drastis sebesar 71,90 persen,” jelas Asep.
Beberapa komoditas lain yang juga mengalami peningkatan ekspor antara lain berbagai produk kimia (naik 54,53 persen), bahan kimia organik (63,84 persen), buah-buahan (85,16 persen), dan makanan olahan (24,25 persen).
Sedangkan serat stapel buatan dan ampas makanan menjadi dua komoditas yang mengalami penurunan terbesar.
Dari sektor, ekspor nonmigas dari industri pengolahan naik 24,80 persen dan sektor pertanian tumbuh 35,92 persen selama Januari–Juni 2025. Secara bulanan, ekspor industri pengolahan Juni 2025 tumbuh 19,07 persen dibanding tahun lalu, dan ekspor pertanian tumbuh 15,48 persen.
“Ini menunjukkan bahwa kinerja sektor industri pengolahan dan pertanian Riau masih cukup kuat dalam menopang ekspor, terutama dari sisi nonmigas,” pungkas Asep. (***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :