www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
08:30 WIB - Rekrut Kiper Baru, PSG Usir Secara Halus Donnarumma | 16:00 WIB - Tinjau Makan Bergizi di SMPN 16 Pekanbaru, Wamen PANRB: Anak-anak Puas dan Semangat | 15:44 WIB - IAI Riau dan Polbeng Kolaborasi Kembangkan Kurikulum Akutansi Berbasis Digital dan MBKM | 15:41 WIB - Satgas Pangan Bergerak, Uji Mutu Beras Jadi Tameng Utama Lawan Kecurangan | 14:26 WIB - 53 Kades di Kampar yang Telah Lengser Akan Dilantik Ulang, Ini Alasannya | 14:25 WIB - Ditanya Terkait Kesiapannya Maju di Musda Golkar Mendatang, Ini Jawaban SF Hariyanto
 
Era Proteksionisme Ekstrem Dimulai, Dampak Tarif Trump Diramal Lebih Parah dari Pandemi Covid-19
Rabu, 09-07-2025 - 09:06:40 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA-Riau12.com - Kebijakan tarif impor tinggi yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinilai menandai dimulainya era baru proteksionisme ekstrem di dunia.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, menyebut Indonesia dan negara-negara mitra dagang AS diperkirakan akan terdampak serius, baik secara langsung terhadap ekspor maupun secara sistemik terhadap perekonomian global.

“Ini situasi berbalik dari era perdagangan bebas menjadi proteksionisme yang sangat berlebihan, dan ini dimulai oleh Amerika,” ujarnya.
Ekonom senior ini menilai dampak dari kebijakan ini bisa jauh lebih luas dibandingkan krisis-krisis global sebelumnya. “Bahkan melebihi Covid-19, melebihi perang Rusia–Ukraina, Brexit, bahkan global financial crisis pada tahun 2008,” tegasnya.

Ia memperkirakan langkah AS ini akan memicu reaksi berantai dari negara-negara lain untuk menerapkan langkah serupa.

“Berarti era perdagangan bebas akan semakin sulit diwujudkan, semua akan mengenakan tarif yang juga sama. Negara-negara akan mencoba protect, terutama terhadap Amerika,” ujarnya.
Menurut Tauhid, negara-negara dengan ketergantungan tinggi terhadap ekonomi AS akan paling terdampak. Ia memperkirakan banyak pelaku usaha akan mulai mencari pasar alternatif yang lebih stabil.

“Kalau kita diperlakukan seperti ini oleh Amerika, maka pasti para pelaku usaha berpikir, gimana caranya mencari negara yang benar-benar memiliki kepastian,” jelasnya.

Di sisi lain, Tauhid menilai kebijakan Trump ini mengungkap lemahnya peran Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam menyelesaikan sengketa dagang. “WTO seperti tidak punya taring, tidak punya gigi. Lembaga dunia hilang peranannya,” tandasnya.

Untuk itu, ia mendorong pemerintah Indonesia tidak hanya mengandalkan jalur diplomasi, tetapi juga segera mengambil langkah konkret, termasuk memperkuat pasar domestik dan mencari pasar ekspor baru.

Diversifikasi pasar dinilai penting agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada negara tertentu dan lebih tangguh menghadapi ketidakpastian global.(***)

Sumber: Cakaplah 




 
Berita Lainnya :
  • Era Proteksionisme Ekstrem Dimulai, Dampak Tarif Trump Diramal Lebih Parah dari Pandemi Covid-19
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved