Selesaikan Sengketa Dagang dari Kebijakan Tarif Trump, Uni Eropa Siapkan Pembentukan Lembaga Alternatif
Sabtu, 28-06-2025 - 10:27:01 WIB
Riau12.com-JAKARTA - Uni Eropa mempertimbangkan pembentukan lembaga alternatif untuk menyelesaikan sengketa dagang sebagai respons atas kebijakan proteksionis Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang semakin melemahkan peran Organisasi Perdagangan Dunia.
Langkah ini muncul setelah Trump kembali meningkatkan ketegangan perdagangan dengan mengancam mengenakan tarif menyeluruh sebesar 10 persen terhadap seluruh impor dari Uni Eropa paling lambat 9 Juli. Sebelumnya, AS juga telah mengenakan tarif sepihak atas baja, aluminium, dan berbagai barang Eropa lainnya.
"Negara-negara Asia ingin memiliki kerja sama terstruktur dengan UE, dan UE menginginkan hal yang sama," ujar Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. Ia mengusulkan kemitraan dengan 11 negara anggota CPTPP untuk menciptakan mekanisme penyelesaian sengketa baru yang selama ini dijalankan WTO.
Von der Leyen menyebut inisiatif ini sebagai awal dari perancangan ulang sistem perdagangan dunia. "Kita dapat menganggap ini sebagai awal dari perancangan ulang WTO untuk menunjukkan bahwa perdagangan bebas berdasarkan aturan tetap mungkin dilakukan," tambahnya. Ia tidak menyebutkan apakah AS akan diundang dalam kerangka kerja baru tersebut.
Kanselir Jerman, Friedrich Merz, turut menyuarakan dukungan. Setelah berdiskusi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, ia mengatakan, "WTO tidak berfungsi lagi. Tidak bisakah kita secara bertahap membangun sesuatu dengan mitra dagang kita di seluruh dunia menggantikan WTO?"
Sementara itu, mekanisme sengketa sementara MPIA yang dibentuk oleh UE bersama 28 negara lainnya dinilai belum cukup kuat secara hukum dan legitimasi global. Karena itu, para pemimpin Eropa yang berkumpul di Brussels, Kamis (26/6/2025), menyatakan pentingnya membentuk sistem baru yang lebih efektif.
Komisi Eropa juga menyampaikan draf proposal perdagangan dari AS kepada para pemimpin negara anggota. Meski mayoritas negara mendukung negosiasi cepat untuk meredakan eskalasi tarif, beberapa masih menyimpan kekhawatiran mendalam atas ancaman tarif menyeluruh dari Trump.
"Semua opsi masih tersedia. Kami bersiap menghadapi kemungkinan tidak tercapainya kesepakatan yang memuaskan," jelas von der Leyen.
Kebijakan tarif AS telah memukul perekonomian Eropa. Komisi Eropa menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi zona euro untuk 2025 menjadi 0,9 persen dari sebelumnya 1,3 persen. Analis memperingatkan dampak lanjutan dari kebijakan Trump dapat memangkas hampir 1 persen PDB Uni Eropa, terutama membebani negara manufaktur seperti Jerman. (***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :