www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
12:17 WIB - Pansus III DPRD Kampar Lakukan Konsultasi ke Kemendagri Terkait Ranperda Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren | 11:57 WIB - Ketua Ramli, S.Kom dan Anggota Pansus III DPRD Kampar Laksanakan Konsultasi ke Kementerian Agama RI | 11:41 WIB - Terkendala Infrastruktur, Sekolah Rakyat Batal di Bangun di Kampar | 11:13 WIB - Terbesar di Indonesia, Provinsi Riau Segera Miliki Depot Arsip Khazanah Budaya Melayu yang Dibangun di Pekanbaru | 11:10 WIB - OpenAI Perkenalkan GPT-5, Model AI Paling Cerdas Setara Pakar PhD | 10:27 WIB - Setelah Lalui Renovasi Intensif, Sekolah Rakyat Menengah Atas Untuk Anak Miskin Akan Diluncurkan 15 Agustus Nanti
 
Tekanan Manufaktur Global Meningkat, Sri Mulyani: PMI Terendah Sejak Desember 2024
Rabu, 18-06-2025 - 15:15:08 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA –Tekanan terhadap sektor manufaktur dunia semakin kuat hingga menyentuh titik terendah. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa indeks manufaktur global atau Purchasing Managers’ Index (PMI) kini berada pada level 49,6, posisi terendah sejak Desember 2024.

"Sektor manufaktur mengalami tekanan, kita lihat di sini 49,6 indeks dari PMI manufaktur global. Ini berarti secara global kegiatan sektor manufaktur cenderung dalam zona kontraktif, dan angka ini adalah angka terendah sejak Desember 2024," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (18/6/2025).

Ia menjelaskan lebih dari 70 persen negara yang disurvei mengalami kontraksi dalam sektor manufaktur, termasuk Indonesia.

"Artinya, PMI mereka berada di bawah angka 50, termasuk Indonesia yang saat ini di level 47,4," tambahnya.

Hanya 29,2 persen negara yang masih menunjukkan ekspansi manufaktur, di antaranya India dan Amerika Serikat. Sri Mulyani menyebut bahwa tekanan ini disebabkan oleh akumulasi berbagai ketidakpastian global, seperti konflik geopolitik, ketegangan dagang, dan kebijakan fiskal negara maju yang semakin agresif.

"Ini adalah dampak dari kondisi keamanan geopolitik yang makin rapuh dan rentan, yang menyebabkan implikasi terhadap kegiatan ekonomi, ekspor-impor manufaktur, serta aliran modal yang berdampak global," urainya.

Bendahara negara tersebut menegaskan bahwa ketidakpastian global telah menciptakan tekanan ganda pada ekonomi dunia.

"Ini sebabkan dua ketidakpastian. Pertama harga naik seperti harga minyak naik, tapi akan melemah. Tekanan harga inflasi naik, namun ketidakpastian menyebabkan ekonomi global melemah. Ini tidak baik dan harus diantisipasi," tandasnya.(***)

Sumber: Goriau



 
Berita Lainnya :
  • Tekanan Manufaktur Global Meningkat, Sri Mulyani: PMI Terendah Sejak Desember 2024
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved