www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
11:13 WIB - Terbesar di Indonesia, Provinsi Riau Segera Miliki Depot Arsip Khazanah Budaya Melayu yang Dibangun di Pekanbaru | 11:10 WIB - OpenAI Perkenalkan GPT-5, Model AI Paling Cerdas Setara Pakar PhD | 10:27 WIB - Setelah Lalui Renovasi Intensif, Sekolah Rakyat Menengah Atas Untuk Anak Miskin Akan Diluncurkan 15 Agustus Nanti | 10:26 WIB - Ajarkan Agama Sesat yang Menyimpang dari Aqidah Islam, Enam Orang Diamankan Polisi | 10:23 WIB - Hadirkan Narasumber dari Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand, Uniks Sukses Gelar Seminar Internasional | 10:20 WIB - Melalui Program PTSL Tahun 2025, BPN Rohil Targetkan 1.120 Bidang Tanah Tersertifikasi
 
Soroti Inkonsistensi Efisiensi, Pakar Ekonomi Minta Pemerintah Keluarkan Panduan Baru
Selasa, 10-06-2025 - 09:44:01 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU – Pengamat ekonomi Universitas Riau, Dr Gatot Wijayanto, menilai kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tidak disusun berdasarkan kajian mendalam dan menimbulkan kebingungan di daerah.

"Ini menggarisbawahi bahwa proses pengambilan kebijakan efisiensi, atau bahkan Perpres efisiensi sebelumnya, tidak benar-benar didasarkan pada kajian yang matang," ujarnya, Senin (9/6/2025).

Kritik tersebut disampaikan menyusul pernyataan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang memperbolehkan pemerintah daerah kembali menggelar kegiatan di hotel dan restoran.

"Daerah boleh melaksanakan kegiatan di hotel dan restoran. Saya jamin karena saya sudah bicara langsung dengan Presiden Prabowo," ujar Tito dalam Musrenbang Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat di Mataram, Rabu (4/6/2025).

Ia menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan sektor perhotelan dan restoran yang menggantungkan pendapatan dari kegiatan meeting, incentive, convention, exhibition (MICE). Menurutnya, sektor ini menyerap banyak tenaga kerja dan melibatkan rantai pasok yang luas.

"Kurangi boleh, tetapi jangan sama sekali tidak ada. Tetap melaksanakan kegiatan di hotel dan restoran. Target betul hotel dan restoran yang kira-kira agak kolaps, buatlah kegiatan di sana supaya mereka bisa hidup," paparnya.

Namun, Gatot mengkritik pernyataan Mendagri yang memperbolehkan kegiatan asalkan “tidak berlebihan”, karena dinilai tidak memiliki indikator yang jelas.

"Kalau indikatornya cuma ‘tidak berlebihan’, lalu ukuran objektifnya apa? Apakah pakai perasaan saja? Ini tentu berbahaya kalau tidak ada tolok ukur yang konkret," ungkapnya.

Ia menilai inkonsistensi kebijakan dari pusat menempatkan pemerintah daerah dalam posisi dilematis. Di satu sisi diminta berhemat, di sisi lain diminta menghidupkan industri MICE tanpa arahan teknis.

"Akibatnya, kebijakan efisiensi ini menimbulkan masalah baru, terutama menyangkut okupansi hotel dan restoran yang selama ini juga berkontribusi pada pendapatan asli daerah. Jadi menurut saya, Inpres itu tidak berlandaskan prinsip evidence-based policy making, karena dampaknya terhadap belanja pelayanan publik tidak dipertimbangkan," jelasnya.

Meski begitu, Gatot mengakui pentingnya relaksasi dalam kebijakan efisiensi anggaran demi menopang sektor ekonomi daerah. Ia mendorong pemerintah pusat segera mengeluarkan panduan teknis yang lebih tegas.

"Relaksasi itu penting, tetapi harus dibarengi dengan pedoman yang eksplisit. Misalnya, SE (Surat Edaran) baru dari Mendagri bisa menjadi revisi atas SE Nomor 900/833/SJ yang dikeluarkan 23 Februari lalu," ujarnya.

Ia menambahkan, tanpa pedoman baru, pemerintah daerah akan menghadapi risiko besar.

"Kalau tidak ada pedoman baru, resikonya besar. Bisa kebablasan atau malah justru takut melangkah. Padahal, spirit efisiensi dan relaksasi itu harus seimbang, terukur, dan tetap berpihak pada kepentingan masyarakat," tutupnya. (***)

Sumber: Goriau



 
Berita Lainnya :
  • Soroti Inkonsistensi Efisiensi, Pakar Ekonomi Minta Pemerintah Keluarkan Panduan Baru
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved