Rute yang sangat dinanti ini memberikan kemudahan mobilitas bagi masyarakat Sumatera Barat, baik untuk keperluan bisnis maupun wisata, sekaligus memperluas konektivitas ke berbagai kota besar di Indonesia dan mancanegara.

Penerbangan Padang–Jakarta dilayani setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari Bandara Internasional Minangkabau pukul 08.55 WIB dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta pada pukul 10.45 WIB. Sebaliknya, penerbangan dari Jakarta ke Padang berangkat pukul 06.30 WIB dan tiba pukul 08.15 WIB.

Corporate Communications Strategic Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menyampaikan bahwa kehadiran kembali rute ini merupakan jawaban atas tingginya permintaan pelanggan terhadap jalur penerbangan yang efisien dan nyaman.

“Akses dari Padang ke Jakarta menjadi semakin praktis, dan dari sana pelanggan bisa melanjutkan perjalanan ke lebih dari 35 destinasi domestik dan internasional,” ujarnya.

Beberapa kota yang bisa diakses dengan mudah melalui rute ini antara lain Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Lombok, Labuan Bajo, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, hingga Manado dan Jayapura. Untuk rute internasional, Batik Air menghubungkan pelancong ke Singapura, Kuala Lumpur, Penang, serta Bangkok Don Mueang.

Rute ini dioperasikan dengan pesawat Airbus A320-200 yang menawarkan kenyamanan maksimal melalui konfigurasi 12 kursi kelas bisnis dan 144 kursi kelas ekonomi. Kabin yang modern dan ergonomis dirancang untuk mendukung perjalanan singkat maupun lanjutan, lengkap dengan layanan profesional dari kru kabin Batik Air.

Untuk mendukung pengalaman pelanggan, Batik Air juga menghadirkan aplikasi BookCabin yang memungkinkan pemesanan tiket, check-in online, dan notifikasi penerbangan secara langsung. Anggota CabinClub juga dapat menikmati berbagai penawaran spesial dan program loyalitas menarik.

Dibukanya kembali rute Padang–Jakarta ini diharapkan menjadi dorongan positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah, pariwisata, dan penguatan konektivitas nasional yang berkelanjutan. (***)

Sumber: Cakaplah