PGN: Defisit Pasokan Gas Bumi Nasional Diprediksi Meningkat hingga 2035
Selasa, 29-04-2025 - 09:46:18 WIB
Riau12.com-JAKARTA — Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Arief Setiawan Handoko, mengungkapkan faktor utama di balik penurunan keseimbangan pasokan gas bumi nasional yang diproyeksikan terjadi pada periode 2025–2035.
"Kondisi defisit ini sudah mulai terjadi sejak 2025 dan dipengaruhi terutama oleh penurunan alami (natural decline) dari pemasok, yang belum dapat diimbangi dengan temuan cadangan baru maupun produksi dari lapangan gas bumi baru," kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/4).
Arief menjelaskan, penurunan pasokan gas bumi diperkirakan terjadi di beberapa wilayah, yakni Sumatra Utara, Sumatra bagian selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Defisit pasokan gas, khususnya di Sumatra bagian selatan hingga Jawa Barat, sudah terjadi sejak tahun ini dengan angka mencapai 177 juta kaki kubik standar per hari (MMscfd). Defisit tersebut diprediksi terus membesar hingga mencapai 513 MMscfd pada 2035.
"Profil keseimbangan gas PGN dari 2025 hingga 2035 menunjukkan tren penurunan. Ini cukup mengkhawatirkan karena sejak 2025 defisit terus membesar hingga mencapai minus 513 MMscfd pada 2035," ujar Arief.
Sementara itu, untuk wilayah Sumatra bagian utara, kekurangan pasokan gas diprediksi mulai terjadi pada 2028 dan berlanjut hingga 2035, dengan defisit mencapai 96 MMscfd.
"Kalau dilihat dari tren 2025 hingga 2035, kekurangan pasokan gas di Sumatra bagian utara dan tengah mulai signifikan pada 2028," jelas Arief.
Menghadapi tren penurunan tersebut, Arief menekankan pentingnya mengamankan pasokan gas bumi tambahan melalui hasil regasifikasi LNG domestik.
"Sejak pertengahan 2024, kami sudah mengajukan permintaan kepada SKK Migas dan Kementerian ESDM untuk mendapatkan alokasi LNG (liquefied natural gas)," tambahnya, seperti yang dilansir dari mediaindonesia.(***)
Sumber: Halloriau
Komentar Anda :