www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Direncanakan 7 Lantai, Gedung MPP Pekanbaru Kembali Dibangun Tahun Ini | 15:57 WIB - Gedung Rektorat Bergejolak, Puluhan Dosen UIN Suska Demo Tuntut Keadilan | 15:49 WIB - Tingkatkan Kualitan Layanan Forensik, Bidlabfor Polda Riau Dapat Supervisi Teknis Dari Pusat | 15:18 WIB - Pemkab Pastikan Tak Akan Ada Pilkade Kuansing 2025,Jabatan 50 Kades Diperpanjang | 15:16 WIB - Presiden AS Donald Trump Berikan Lampu Hijau ke Israel Terkait Pencaplokan Gaza | 14:47 WIB - Pria Pelaku Curanmor Kritis Diamuk Warga di Kampar, Begini Keterangan Polisi
 
Pemerintah Wacanakan Hapus Kuota Impor, Pakar Dorong Insentif dan Reformasi Tata Kelola
Rabu, 23-04-2025 - 10:55:35 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Pemerintah tengah mempertimbangkan penghapusan kuota impor untuk sejumlah komoditas. Wacana ini menimbulkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap daya saing produk dalam negeri. Namun, sejumlah pihak menilai langkah ini dapat menjadi momentum memperkuat industri nasional jika diiringi kebijakan yang tepat.

Ekonom dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), Ronny P Sasmita, menyebut produk lokal tetap dapat bersaing jika mendapat dukungan konkret dari pemerintah.

"Pemberian insentif, kemudahan pajak, bantuan teknologi, hingga dukungan riset bisa menjadikan produk dalam negeri lebih kompetitif," ujar Ronny, Selasa (22/4/2025).

Menurutnya, perlindungan lewat kuota dan tarif justru bisa berdampak negatif pada harga konsumen. Sebaliknya, dukungan langsung pada pelaku usaha lokal lebih efektif dan tidak mengganggu mekanisme pasar.

Kuota Impor Dinilai Tak Efektif Lindungi Produk Lokal

Ronny juga menilai, keberadaan kuota selama ini belum tentu efektif dalam melindungi industri dalam negeri. "Apakah sistem kuota melindungi produk lokal? Belum tentu. Tidak otomatis juga menstabilkan harga di pasar," ujarnya.

Sebagai alternatif, ia menyarankan pemerintah fokus pada pemberdayaan pelaku usaha lokal, seperti peningkatan kualitas produk, efisiensi produksi, dan perbaikan manajemen distribusi.

"Yang penting adalah produk kita bisa bersaing secara kualitas dan harga. Itu kuncinya," tegasnya.

Perlu Pembenahan Tata Kelola dari Hulu ke Hilir

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan, menekankan pentingnya pembenahan tata kelola komoditas pangan dari sektor hulu ke hilir.

"Kita butuh pemetaan dan optimalisasi sentra-sentra produksi. Misalnya Brebes untuk bawang, NTB untuk sapi, Sulawesi untuk cabai. Itu harus digenjot produksinya," kata Reynaldi.

Ia juga mengusulkan evaluasi terhadap sistem distribusi dan pengaturan pelaku impor agar tidak dimonopoli pihak tertentu. "Importasi juga harus diatur ulang, jangan hanya dikuasai pemain lama," ujarnya.

Tujuan Pemerintah: Efisiensi dan Keadilan

Terkait wacana ini, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyampaikan bahwa penghapusan kuota impor bertujuan mencegah praktik monopoli dan percaloan kuota.

"Kalau industri butuh bahan baku impor, biarkan industri itu sendiri yang ajukan, tanpa perantara yang memegang kuota," jelasnya.

Menurutnya, pemberian kuota kepada pihak tertentu seringkali menimbulkan praktik jual-beli kuota yang akhirnya membuat harga semakin mahal bagi end-user.

"Kuota yang dijual ulang bisa menambah biaya hingga berlapis. Ini yang dianggap tidak adil dan tidak efisien," ungkapnya.

Pemerintah berharap kebijakan ini dapat menciptakan persaingan sehat, memperkuat ekonomi domestik, sekaligus menjamin keterjangkauan harga bagi konsumen.(***)

Sumber: Goriau



 
Berita Lainnya :
  • Pemerintah Wacanakan Hapus Kuota Impor, Pakar Dorong Insentif dan Reformasi Tata Kelola
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved