www.riau12.com
Minggu, 07-Juli-2024 | Jam Digital
20:49 WIB - UAS Dapat Anugerah Murabbi Nusantara dari Kerajaan Negeri Melaka | 19:35 WIB - Jorge Martin Raih Pole dan Rekor Lap di MotoGP Jerman | 18:36 WIB - Biaya Pembuatan Jersey Olimpiade 2024 Indonesia Ditanggung Semua Oleh Didit Prabowo | 17:42 WIB - Pendaftaran Beasiswa Unggulan Kemendikbudristek Sudah Dibuka, Berikut Program Studinya | 16:55 WIB - Kader Kontra Syamsurizal Bertemu Ketum PPP Mardiono, Bagaimana Nasib Kursi Ketua DPW Riau? | 15:50 WIB - Rupiah Melemah, Bakal Berdampak Terhadap Kondisi Fiskal Nasional: Picu Pembengkakan Utang
 
Alami Penurunan, Riau Catatkan Pendapatan Sebesar Rp.8,78 Triliun Periode 31 Mei 2024
Kamis, 04-07-2024 - 15:50:28 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU- Sampai dengan 31 Mei 2024, Riau mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,78 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan 21,8 secara year o year (yoy) yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp8,22 triliun dan PNBP sebesar Rp555,87 miliar.

Sementara itu, belanja negara sebesar Rp11,63 triliun yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat Rp3,42 triliun dan Transfer ke Daerah sebesar Rp8,21 triliun, sehingga defisit bulan Mei sebesar Rp2,85 triliun.

Lebih lanjut, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Riau, Heni Kartikawati mengatakan dukungan APBN kepada APBD melalui Transfer ke Daerah (TK

“Dana Bagi Hasil (DBH) telah terealisasi sebesar Rp1,99 triliun, Dana Alokasi Umum (DAU) terealisasi sebesar Rp4,07 triliun, DAK Fisik sebesar Rp13,25 miliar, DAK Non Fisik sebesar Rp1,37 triliun, Dana Insentif Fiskal sebesar Rp3,65 miliar, dan Dana Desa sebesar Rp760,4 miliar,” rincinya.

Sementara itu, Pendapatan Negara mencapai Rp8,77 T atau 29,36 persen target, terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp8,22 T dan PNBP sebesar Rp555,87 M. “Penerimaan perpajakan mengalami kontraksi 23,03 persen dikarenakan penurunan realisasi pada hampir seluruh penerimaan perpajakan kecuali penerimaan cukai,” paparnya.

Penerimaan perpajakan di Riau bertumpu pada sektor sawit sehingga turunnya harga komoditas tersebut berdampak pada penurunan penerimaan perpajakan. Selain itu tingkat restitusi yang tinggi turut berdampak pada penurunan penerimaan perpajakan.

Sedangkan Belanja Negara secara keseluruhan tumbuh 11,48 persen (yoy), disokong oleh belanja pemerintah pusat yang tumbuh 22,97 persen dan belanja TKD yang tumbuh 7,92 persen (yoy).

DJPb menyimpulkan kinerja APBN 2024 tidak bisa terlepas dari kondisi perekonomian nasional dan global yang sangat dinamis.(***)

Sumber: Riaupos




 
Berita Lainnya :
  • Alami Penurunan, Riau Catatkan Pendapatan Sebesar Rp.8,78 Triliun Periode 31 Mei 2024
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved