www.riau12.com
Kamis, 16-Mei-2024 | Jam Digital
09:36 WIB - Pasokan Minyak Nabati Melimpah, Nilai Ekspor CPO Anjlok | 09:08 WIB - Unggul Jauh Dari Lawan, Kelmi Amri Miliki Elektabilitas Tertinggi di Pilkada Rohul 2024 | 08:57 WIB - Serangan Demokrasi, PM Slovakia Robert Fico Kritis Usai di Tembak Aktivis Politik | 08:47 WIB - Chelsea Kalahkan Brighton di Skor 2-1, Ancam Posisi Tottenham di Liga Inggris | 08:41 WIB - Peyalahgunaan Wewenang, Eks Kakanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Korupsi Importasi PT.SMIP | 08:29 WIB - Usai Menyantap Siomay, 14 Santriwati di Rohil Keracunan Makanan
 
Rupiah Melemah, Ini Kisah uang di Indonesia pernah dikilo saking tak ada harganya
Jumat, 14-08-2015 - 09:58:47 WIB

TERKAIT:
   
 

RIAU12.COM - Beberapa hari terakhir, rupiah melemah hingga angka Rp 13.700 per 1 Dollar Amerika Serikat. Angka ini merupakan yang terburuk sejak krisis moneter tahun 1998.

Ada cerita menarik soal uang di Indonesia. Bahkan mata uang yang berlaku di Indonesia sampai dikilo saking tak berharganya.

Presiden Soekarno sendiri yang menceritakan hal tersebut. Peristiwa itu terjadi di awal kemerdekaan Indonesia. Mata uang yang berlaku masih mata uang peninggalan Jepang, karena saat itu pemerintah belum mampu mencetak mata uang sendiri. Namun nilainya makin lama makin merosot.

Tahun 1946, Belanda kembali ingin menjajah Indonesia. Pemerintahan Republik pun terpaksa dipindah ke Yogyakarta. Di Kota Hijrah itu menteri dan pejabat negara tinggal di rumah-rumah penduduk yang mau menampung mereka.

"Kami juga tak punya uang. Uang dari zaman Jepang nilainya sudah merosot. Pada hari-hari pertama setelah merdeka, Dr Suharto bertindak sebagai bendahara kami. Dia tidak punya waktu untuk menghitung semua uang yang nilainya merosot itu. Sehingga dia menimbang setumpuk uang kertas dan membagi-bagikannya secara kiloan," kata Presiden Soekarno dalam biografinya Penyambung Lidah Rakyat.

Nah di Yogyakarta, untuk pertama kalinya Republik Indonesia akhirnya mencetak uang sendiri. Bermodal mesin cetak tangan, terbitlah Oeang Repoeblik Indonesia. Soekarno mengaku mutu uang tersebut tidak bagus. Uniknya lagi, tak ada cadangan emas untuk menjamin nilai tukarnya.

"Kami tidak mempunyai apa-apa sebagai penjamin uang cetak itu, kecuali sebuah mesin cetak tangan. Tak seorang pun di luar negeri yang mau menerima mata uang itu," kenang Soekarno.

Karena itu upaya untuk mencukupi kebutuhan Republik dilakukan bukan dengan jalan perdagangan, tetapi barter. Sulitnya lagi, saat itu nyaris semua pelabuhan dan lapangan udara sudah diblokade Belanda. Namun keberanian sejumlah pengawal Republik berhasil menembusnya.

"Belanda memberi julukan raja penyelundup bagi AK Gani, tetapi rakyat Indonesia mengenalnya sebagai menteri perekonomian," kata Soekarno jenaka.(mrc/r12)



 
Berita Lainnya :
  • Rupiah Melemah, Ini Kisah uang di Indonesia pernah dikilo saking tak ada harganya
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved