Peristiwa bermula dari perebutan kendaraan klien antara dua kelompok debt collector berbeda. Ketegangan berujung pada tindak kekerasan terhadap korban, Ramadhani Putri (30). Keempat pelaku yang ditangkap adalah A alias Kevin (46), MHA (18), R alias Riau (46), dan RS alias Garong (34).

“Dua pelaku kami tangkap di Rumbai, dua lainnya di Kubang Raya. Mereka anggota kelompok debt collector bernama Fighter. Tujuh lainnya masih dalam pengejaran,” ujar Kapolsek Bukit Raya, Kompol Syafnil, Senin (21/4/2025).

Sebelum kejadian, sekitar 20 orang debt collector, termasuk empat oknum polisi, dilaporkan sudah berkumpul di sekitar Gedung Purna MTQ. Ramadhani yang datang bersama seorang rekan, langsung dianiaya oleh Kevin.

Korban sempat melarikan diri ke Polsek Bukit Raya, namun dikejar hingga ke depan gerbang. Di sana, korban kembali dipukuli, kaca mobilnya dipecahkan, dan bagian belakang kepalanya dipukul menggunakan batu serta kayu hingga berdarah.

“Empat oknum polisi yang berada di lokasi hanya merekam kejadian tanpa melakukan tindakan. Aksi ini juga terekam kamera CCTV kantor kami,” jelas Syafnil.

Awal konflik bermula ketika korban dan rekannya berencana menarik sebuah mobil. Namun, kelompok debt collector lain juga menargetkan kendaraan yang sama. Negosiasi sempat dilakukan di Hotel Furaya, tapi tidak membuahkan hasil.

“Setelah itu, korban diminta datang ke Jalan Parit Indah. Di sana ternyata sudah ada sekitar 20 orang yang menunggu. Terjadilah keributan dan pengeroyokan,” urainya.

Keributan di depan kantor polisi akhirnya diredam setelah anggota intel dan petugas piket keluar dari markas. Para pelaku kabur, sementara korban langsung membuat laporan.

Keempat pelaku kini telah diamankan di Polsek Bukit Raya bersama barang bukti. Polisi masih memburu anggota lain yang terlibat, termasuk mendalami peran empat oknum polisi yang terekam dalam video kejadian.(***)

Sumber: Goriau