BNN Sasar Kos-kosan dan Homestay, 6 Pria dan 7 Wanita Diangkut Akibat Positif Konsumsi Narkoba
PEKANBARU, Riau12.com - Sejumlah kos-kosan dan homestay di Kota Pekanbaru, Riau, kembali disasar petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Riau, Rabu (30/9/2015). Alhasil, enam pria dan tujuh wanita diangkut ke kantor, lantaran positif mengkonsumsi narkoba. Mayoritas mereka (wanita), lagi-lagi pekerja hiburan malam.
BNN Riau kian gencar merazia kos dan homestay. Bahkan ada delapan lokasi yang disasar, diantaranya lima kos-kosan serta tiga homestay mahal.
"Rata-rata pekerja tempat hiburan malam. Bahkan ada mantan orang rehabilitasi yang kembali kedapatan pakai narkoba," sebut Kabid Pemberantasan BNN Riau, AKBP Haldun, kepada wartawan, usai razia.
Pantauan, lokasi razia kali ini antara lain kos di Jalan Setia Budi Gg Damai, Gg Bakti (masih di Jalan Setia Budi), homestay di Jalan Dr Sutomo, homestay Pandan Wangi di Jalan Thamrin, homestay di Jalan Datuk Laksamana. Untuk homestay ini, bisa dikategorikan tempat tinggal mahal, dengan budget perbulannya bisa Rp1 juta.
Terakhir, razia ditutup dengan 'mengobok-obok' kawasan Jondul Lama, Kelurahan Sekip. Ada tiga kos yang disasar, yakni Blok A-2, H-24 dan I-34. Bahkan disini mayoritas wanitanya mengaku sebagai pekerja hiburan malam. "Kerja di MP bang, jadi LC (Ladies Escort). Ya gimana, kalau tamu makai terpaksa ikut pakai," sebut salahseorang wanita yang diamankan.
Tercatat, ada enam pria dan tujuh wanita yang terjaring, karena urinenya positif mengandung zat amphetamine. Saat dirazia, sebagian ada yang tengah tidur, pacaran di kamar, dan ngumpul dengan teman-teman. Untuk mengelabui petugas, ada pasangan yang mengaku masih bersaudara, dan ada pula yang enggan membuka pintu kamar.
Razia ini, tak pelak jadi perhatian warga, apalagi di Jondul Lama. Banyak dari warga yang mendukung apa yang dilakukan BNN Riau, lantaran kawasan perumahan mereka, sudah banyak yang disalahgunakan jadi tempat prostitusi dan peredaran narkoba.
"Kalau bisa setiap hari BNN razia, biar mereka pindah darisini. Tiap hari adasaja tamu yang keluar masuk kos-kosan," kata warga.
Beragam tingkah yang ditunjukan mereka yang terjaring ini, mulai dari berpura-pura lugu, alasan tak bisa ikut karena mesti merawat anak, ada yang mengaku tak bisa tidur di tempat lain, tak bisa buang air kecil dan sebagainya. Meski demikian, mereka wajib dibawa ke kantor, untuk menjalani assesment, agar bisa diputuskan, mana yang harus dirawat inap atau dirawat jalan. (r12/grc)
Komentar Anda :