Inilah Ulasan Calon Ketua DPRD Riau Pasca Ditinggalkan Suparman
Rabu, 09-09-2015 - 13:43:44 WIB
PEKANBARU, Riau12.com - Pasca mundurnya Suparman dari kursi ketua DPRD Riau yang merupakan salah satu calon bupati untuk Pilkada Serentak di Riau, mewajibkan yang bersangkutan mengundurkan diri sebagai wakil rakyat.
Warisan kursi Ketua DPRD Riau yang dipegangnya, menjadi incaran sejumlah kader Partai Golkar. Golkar adalah partai politik pemenang Pemilu 2014 lalu dan berhak mendapatkan kursi pimpinan tersebut.
Nama-nama anggota Fraksi Golkar sudah bermunculan dalam pemberitaan media massa dan perbincangan kalangan wakil rakyat sebelum Suparman meninggalkan kursi yang sudah diduduki belum satu tahun itu.
Dalam pantauan wartawan, ada sejumlah nama yang masuk sebagai bursa calon Ketua DPRD Riau. Kader yang paling disebut itu seperti Supriyati yang saat ini sebagai Ketua Fraksi Golkar.
Kemudian ada mantan Wakil Walikota Pekanbaru Erizal Muluk atau juga mantan Ketua DPRD Kampar H. Masnur. Ada pula yang mengatakan bisa jadi istri mantan Gubernur Riau Septina Primawati Rusli. Bahkan tak ketinggalan wakil rakyat asal Indragiri Hilir Sulastri Abubakar.
Tapi meski disebut-sebut, banyak beberapa nama terkesan menolak jabatan tersebut. Entah benar-benar menolak atau kurang yakin, mereka menyerahkan semua mekanisme pada partai yang bekerja.
Misalnya Septina, saat diburu pertanyaan sebelumnya mengaku tidak berharap. Ia menyebutkan banyak kader yang layak untuk itu. "Saya belum, ada yang lain," ulasnya.
Sementara Masnur, saat disinggung juga tak mau memberikan komentar. Menurut dia, siapapun yang diputuskan nanti diserahkan pada partai yang memilihnya. "Itu jangan saya komentar," sebutnya.
Sedangkan Sulastri menyebutkan dirinya sebagai petugas partai yang siap apabila ditunjuk. "Saya ini hanya petugas partai, kalau partai menunjuk saya, saya harus siap," kata dia belum lama ini
Ketua Fraksi Golkar Supriyati menanggapi isu tersebut kepada wartawan mengatakan, keputusan semuanya diserahkan kepada partai siapa dari anggota Fraksi Golkar yang ditunjuk. "Partai pasti sudah punya kriteria dalam memutuskan calon ketua dewan. Mulai dari segi kualitas, pengalaman dan dari sisi lainnnya," kata Supriyati.
Di tengah kisruh kepengurusan Partai Golkar mulai dari pimpinan pusat hingga daerah, entah siapa yang akan dipilih pada jabatan posisi tertinggi di gedung dewan tersebut. Namun yang jelas saat ini Golkar tercatat memiliki suara terbanyak untuk periode ini dengan jumlah 14 kursi.(r12/grc)
Komentar Anda :