www.riau12.com
Jum'at, 08-08-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Tinjau Makan Bergizi di SMPN 16 Pekanbaru, Wamen PANRB: Anak-anak Puas dan Semangat | 15:44 WIB - IAI Riau dan Polbeng Kolaborasi Kembangkan Kurikulum Akutansi Berbasis Digital dan MBKM | 15:41 WIB - Satgas Pangan Bergerak, Uji Mutu Beras Jadi Tameng Utama Lawan Kecurangan | 14:26 WIB - 53 Kades di Kampar yang Telah Lengser Akan Dilantik Ulang, Ini Alasannya | 14:25 WIB - Ditanya Terkait Kesiapannya Maju di Musda Golkar Mendatang, Ini Jawaban SF Hariyanto | 14:22 WIB - Bupati Suhardiman Amby Lantik Zulkarnain Sebagai Sekda Kuansing
 
Dari Narkotika Hingga Manusia, Laut Jadi Jalur Favorit Penyeludupan Lintas Negara, Pemerintah Siapkan Langkah Kolektif
Sabtu, 02-08-2025 - 10:00:40 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Serangan terhadap kedaulatan Indonesia kini tak hanya datang dari konflik terbuka, tapi juga dari ancaman senyap penyelundupan lintas batas. Dari narkotika, pasir timah, hingga komoditas pokok, jalur laut Indonesia terus dimanfaatkan sindikat terorganisir yang bergerak secara tersembunyi namun sistematis.

Melihat urgensi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Jenderal (Purn) Budi Gunawan menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi dalam menghadapi praktik penyelundupan yang makin canggih. Ia memastikan, Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan akan aktif memperkuat koordinasi kementerian dan lembaga.

"Kami ingin gerakan bersama ini menjadi permanen, bukan sesaat. Kolaborasi harus terus dijaga agar penyelundupan yang merugikan negara bisa ditekan," ujar Budi Gunawan, Jumat (1/8/2025).

Penegasan tersebut disampaikan usai laporan hasil Operasi Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea yang digelar oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dari 1 Mei hingga 7 Juli 2025. Operasi tersebut berhasil menggagalkan 16 aksi penyelundupan besar, termasuk sabu seberat dua ton yang diangkut kapal MV Sea Dragon Tarawa. Nilai kerugian negara yang berhasil dicegah mencapai Rp15 triliun.

Selain sabu, penyelundupan rokok ilegal, pasir timah, produk tekstil, dan bahan pokok juga menjadi target penindakan. Pemerintah menyadari jalur laut masih menjadi titik rawan yang dimanfaatkan kelompok kejahatan lintas negara.

"Wilayah laut kita sangat luas, dan ini harus dijaga secara serius. Penyelundupan bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal keamanan dan masa depan generasi," tegasnya.

Dengan peluncuran Satuan Tugas Khusus Pemberantasan Penyelundupan, pemerintah menargetkan sistem pengawasan yang lebih terintegrasi. Sinergi antarsektor diharapkan mampu menutup celah-celah yang selama ini dimanfaatkan pelaku penyelundupan. (***)

Sumber: Goriau



 
Berita Lainnya :
  • Dari Narkotika Hingga Manusia, Laut Jadi Jalur Favorit Penyeludupan Lintas Negara, Pemerintah Siapkan Langkah Kolektif
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    9 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved