Lukman Edy Minta Dua Pejabat Negara Ini Diganti Karena Tak Becus Atasi Asap
Rabu, 07-10-2015 - 15:43:44 WIB
JAKARTA, Riau12.com - Anggota DPR RI asal Riau yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR meminta Presiden memberhentikan Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Willem Rampangilei dari jabatan masing-masing karena tidak becus menangani bencana kabut asap di sejumlah daerah, khususnya di Provinsi Riau.
"Saya rasa dua pejabat ini tidak sensitif terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi dan dirasakan masyarakat di Riau, mereka mengaggab bahaya kabut asap hal yang biasa," kata Lukman Edy di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10/15).
Hal ini dibuktikan kata politisi PKB tersebut, hingga saat ini belum ada penanganan yang serius dari Kementerian Kesehatan, bahkan lanjutnya Menteri Kesehatan menyebutkan bahwa kabut asap itu bukan penyebab utama warga terkena penyakit ISPA.
"Padahal saat ini sudah ada empat bayi yang meninggal dan lebih dari seribu masyarakat terkena penyakit ISPA. Dan selama ini masker yang dikirim oleh Kemenkes tidak berkualitas, karena masker yang dibutuhkan bukan masker roti," sebutnya.
Sementara itu lanjut mantan Menteri Daerah Tertinggal era Gusdur itu, berpendapat, Kepala BNPB Willem Rampangilei tampak kebingungan dalam menanggulangi bencana kebakaran lahan dan hutan serta kabut asap. Hal ini terbukti hingga saat ini di Riau dan daerah lain bencana kabut asap masih terus terjadi bahkan menimbulkan korban jiwa.
"Kepala BNPB itu tampak terlihat kebingungan dalam menanggulangi kabut asap, dia mengatakan bencana daerah dan nasional sama saja. Inikan tidak benar, kalau sudah jadi bencana nadional seluruh kekuatan negara dikerahkan dan bantuan luar negeri akan datang," jelasnya.
Untuk itulah Lukman Edy mendesak pemerintah agar segera menetapkan bencana kabut asap menjadi bencana nasional. Dan pemerintah tidak perlu gengsi untuk menerima bantuan dari negara tetangga yang juga turut merasakan kabut asap kiriman dari Sumatra.
"Kenapa tidak mau memberi bantuan negara lain, seperti Singapura dan Malaysia. Mereka juga terkena dampak kabut asap, pemerintah tidak perlu menolak bantuan negara tetangga demi menanggulangi kabut asap," katanya.(r12/rt)
Komentar Anda :