Polsek Kuantan Hilir Mediasi Tawuran Pelajar SMAN 1, Saling Bermaafan dan Buat Surat Pernyataan Sabtu, 04/10/2025 | 15:29
Riau12.com-KUANTAN HILIR – Aksi tawuran yang melibatkan sesama pelajar SMAN 1 Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, pada Jumat (3/10/2025) siang, akhirnya berakhir damai setelah dimediasi oleh pihak Polsek Kuantan Hilir pada sore harinya.
“Sudah berdamai, dimediasi Polsek Kuantan Hilir,” kata Irham Hasan, guru SMAN 1 Kuantan Hilir, saat dikonfirmasi Sabtu (4/10/2025) pagi.
Proses mediasi berlangsung di Mapolsek Kuantan Hilir, dihadiri perwakilan majelis guru, orang tua murid, serta pelajar yang terlibat bentrokan. Dalam momen tersebut, para siswa tampak berangkulan dan saling bersalaman sebagai tanda perdamaian.
Kanit Reskrim Polsek Kuantan Hilir, Hardianto Manik, membenarkan hal tersebut. Ia menyebut seluruh pelajar yang terlibat telah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan serupa di masa mendatang.
“Sudah kita mediasi, dan mereka sepakat berdamai. Masing-masing membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi,” ujar Hardianto Manik, yang juga dikenal sebagai tokoh budaya Kuansing dan anggota Timbo Ruang Bintang Emas Cahaya Intan, juara even nasional Agustus lalu.
Menurutnya, proses mediasi turut dihadiri Camat Kuantan Hilir, para orang tua murid, dan majelis guru. Dalam kesepakatan itu, pihak yang mengalami luka juga telah mendapat perawatan.
“Untuk yang sakit sudah diobati. Semua sudah saling memaafkan,” tambah Hardianto, polisi yang dikenal aktif mendukung kegiatan budaya Pacu Jalur di Kuansing.
Sebelumnya, peristiwa tawuran itu terjadi di luar lingkungan sekolah, tepatnya di sekitar jembatan arena Pacu Jalur, Kecamatan Kuantan Hilir. Aksi saling serang antar dua kelompok pelajar tersebut sempat menarik perhatian warga yang melintas di lokasi.
Warga akhirnya turun tangan melerai hingga perkelahian berhenti. Belum diketahui pasti pemicu bentrokan tersebut, namun pihak sekolah memastikan seluruh pelajar yang terlibat berasal dari sekolah yang sama.
Dengan adanya mediasi ini, pihak sekolah dan kepolisian berharap kejadian serupa tidak terulang, serta menjadi pembelajaran bagi para siswa untuk menyelesaikan persoalan dengan cara damai.