Keistimewaan Hari Senin Menurut Islam: Dari Sejarah Rasulullah hingga Amalan Puasa Sunnah Senin, 29/09/2025 | 14:42
Riau12.com-PEKANBARU – Hari Senin memiliki keistimewaan tersendiri dalam ajaran Islam. Bagi kaum Muslimin, Senin bukan sekadar awal pekan, melainkan hari yang sarat makna sejarah, spiritual, hingga amalan ibadah.
Pertama, hari Senin adalah waktu di mana Nabi Muhammad SAW lahir sekaligus wafat. Sejarawan meyakini Rasulullah lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (570 M), bertepatan dengan peristiwa tentara Abrahah yang gagal menghancurkan Ka’bah. Peristiwa itu diabadikan dalam surah Al-Fiil. Rasulullah SAW juga wafat pada hari Senin, 8 Juni 632 M atau tahun ke-11 Hijriyah.
Kedua, Senin merupakan hari yang dianjurkan untuk berpuasa sunnah. Rasulullah SAW bersabda: “Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari Senin dan Kamis. Maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.”(HR. Tirmidzi).
Ketiga, pada hari Senin pintu-pintu surga dibuka. Rasulullah SAW bersabda, “Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Maka dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.’” (HR. Muslim).
Keempat, Senin juga memiliki keistimewaan karena pada hari inilah Alquran diturunkan. Dari Abu Qatadah al-Anshari, Rasulullah bersabda, “Hari tersebut (Senin) merupakan hari aku dilahirkan, hari aku diutus, dan hari diturunkannya Alquran kepadaku.”
Alquran sebagai kitab suci umat Islam bukan hanya menjadi petunjuk hidup, tetapi juga penguat kenabian Rasulullah Muhammad SAW serta sarana ibadah bagi kaum Muslimin yang membacanya.
Selain itu, sejumlah ulama menafsirkan wafatnya seorang Mukmin pada hari Senin sebagai sebuah momentum istimewa, karena bertepatan dengan hari wafatnya Rasulullah SAW.
Dengan demikian, hari Senin memiliki makna yang sangat mendalam dalam Islam hari lahir, wafat, turunnya Alquran, hingga momentum ampunan Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya.