Warga RT 02 RW 14 Tarai Bangun Swakelola Bangun Jalan Poros, Pemerintah Diminta Turut Peduli Senin, 29/09/2025 | 06:31
Riau12.com-Tarai Bangun – Warga RT 02 RW 14 Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, memilih bergerak sendiri memperbaiki jalan poros Mahkota Riau 3. Infrastruktur vital desa itu rusak parah sejak lama, namun belum juga mendapat perhatian pemerintah.
Karena tidak ingin terus menunggu, masyarakat akhirnya mengambil langkah sendiri. Dengan semangat gotong royong, warga RT 02 RW 14 melakukan pembangunan semenisasi jalan secara swakelola. Pekerjaan dipimpin oleh Ketua RT 02 RW 14 Ahmad Tibri dibantu Ketua Panitia Pembangunan Sunaryo Koordinator Pembangunan Sumardi, serta masyarakat sekitar.
“Sudah lama jalan ini rusak, tapi tidak ada perhatian dari pemerintah. Padahal ini akses utama warga Tarai Bangun. Karena itu kami terpaksa bergerak sendiri,” tegas Ahmad Tibri.
Jalan poros Mahkota Riau 3 memiliki panjang sekitar 350 meter. Namun, dengan keterbatasan dana swadaya masyarakat, pembangunan baru bisa dilakukan sepanjang 75 meter di sisi kanan jalan arah masuk lingkungan. Kondisi ini jelas tidak ideal, mengingat jalan tersebut dilalui setiap hari oleh lebih dari 200 kepala keluarga (KK) yang bermukim di kawasan RT 02 RW 14.
Selain itu, jalan poros ini juga menjadi akses utama bagi ratusan pelajar menuju sekolah di pusat desa, serta jalur transportasi hasil pertanian dan perdagangan warga. Bila jalan tetap dibiarkan rusak, aktivitas ekonomi dan pendidikan masyarakat akan terus terganggu.
Ketua Panitia Pembangunan Sunaryo menegaskan bahwa seluruh proses pembangunan dilakukan dengan prinsip swakelola. “Semua ini murni dari warga, baik tenaga maupun biaya. Kalau mengandalkan pemerintah, entah sampai kapan jalan ini akan diperbaiki,” ujarnya dengan nada kecewa.
Warga menilai kondisi ini mencerminkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan dasar masyarakat. Jalan poros yang menjadi urat nadi desa justru dibiarkan rusak tanpa solusi, sementara anggaran daerah seharusnya bisa diarahkan untuk pembangunan infrastruktur vital.
“Kami bukan menolak pemerintah, tapi kalau sudah bertahun-tahun tidak ada perhatian, tentu masyarakat kecewa. Jalan ini bukan jalan kecil, tapi akses utama desa. Pemerintah seharusnya hadir, bukan malah membiarkan masyarakat bergerak sendiri,” tambah Sumardi, Koordinator Pembangunan.
Meski kecewa, masyarakat RT 02 RW 14 tetap bertekad melanjutkan pembangunan semampunya. Mereka berharap swakelola yang sudah dimulai ini menjadi pemantik agar pemerintah tidak menutup mata.
“Kalau masyarakat dengan kemampuan terbatas saja bisa bergerak, seharusnya pemerintah dengan kewenangan dan anggaran besar bisa lebih serius memperhatikan,” pungkas Ahmad Tibri.
Kini, masyarakat Tarai Bangun menunggu bukti nyata dari pemerintah daerah. Warga menegaskan, jalan poros Mahkota Riau 3 adalah akses vital yang layak mendapat prioritas pembangunan, bukan justru dibiarkan rusak di tengah-tengah desa.***