Eropa Utara Dilanda Gelombang Panas yang Belum Pernah Terjadi Minggu, 03/08/2025 | 19:57
HELSINKI -Riau12.com - Negara-negara Nordik, yang identik dengan cuaca dingin, mencatat gelombang panas terpanjang dengan suhu di atas 30 derajat celsius. Fenomena ini memecahkan rekor yang pernah ada di kawasan tersebut.
Stasiun cuaca di Lingkaran Arktik, Norwegia, mencatat suhu di atas 30 derajat celsius selama 13 hari berturut-turut pada Juli 2025. Di Finlandia, suhu ekstrem ini bahkan berlangsung hingga tiga minggu.
Para ilmuwan menyebut gelombang panas ini sebagai yang terpanjang sejak pencatatan dimulai pada 1961, 1,5 kali lebih lama dari rekor sebelumnya. Biasanya, suhu musim panas di Eropa Utara hanya berkisar antara 20-25 derajat celsius.
“Gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya sedang berlangsung, dengan suhu tertinggi sekitar 32-33 derajat celsius hari ini,” tulis Mika Rantanen, pakar iklim di Institut Meteorologi Finlandia, melalui media sosial pada Kamis (31/7/2025).
“Bahkan wilayah Lingkaran Arktik telah mengalami suhu di atas 25 derajat celsius selama tiga minggu,” katanya.
Stasiun cuaca di Haparanda, Swedia Utara, mencatat 14 hari suhu di atas 25 derajat celsius, sementara di Lappland gelombang panas terjadi selama 15 hari.
Fenomena ini dimulai pada pertengahan Juli akibat arus laut hangat di lepas pantai Norwegia dan tekanan udara tinggi yang mendorong kenaikan suhu 8-10 derajat celsius di atas rata-rata musiman.
Gelombang panas ini mengejutkan warga Eropa Utara. Di Finlandia utara, sebuah arena seluncur es dibuka kembali untuk warga yang mencari tempat sejuk. Layanan gawat darurat kewalahan menangani pasien terkait panas ekstrem, sementara peternak melaporkan rusa kutub mereka berisiko mati akibat suhu tinggi.
Banyak wisatawan asing bahkan melakukan perjalanan ke wilayah utara Skandinavia untuk menikmati “liburan panas”, menurut laporan media Swedia.
“Dengan berlanjutnya perubahan iklim, gelombang panas ekstrem akan semakin sering terjadi, lebih parah, dan berlangsung lebih lama,” ungkap Heikki Tuomenvirta, pakar dari Institut Meteorologi Finlandia.(***)