Kabut Asap Selimuti Kota Siak, Kokohnya Jembatan Ikonik Seakan Menghilang Ditelan Kabut, Warga Mengeluh Kamis, 31/07/2025 | 12:01
Riau12.com-SIAK - Kabut asap menyelimuti Kota Siak Sri Indrapura sejak Kamis (31/7/2025) pagi.
Asap putih pekat membalut sudut-sudut kota, termasuk kawasan bersejarah Istana Siak yang terlihat samar dari kejauhan.
Dari tepian Sungai Siak di Kampung Rempak, Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) yang biasanya terlihat kokoh dan terang, pagi ini tampak menghilang ditelan kabut.
Asap tebal bercampur kabut pagi menyisakan aroma menyengat seperti kayu terbakar, menusuk hidung siapa pun yang berada di luar rumah.
Warga mulai mengeluhkan situasi yang tak biasa ini.
Mereka terganggu saat hendak memulai aktivitas pagi.
Amrani, seorang petugas kebersihan yang sedang bekerja di sekitar lapak pedagang kawasan Istana, mengaku sudah terbiasa dengan kabut pagi.
Namun kali ini, menurutnya, jauh lebih pekat dan mengganggu.
“Biasanya hanya kabut biasa, cepat hilang. Tapi ini tebal dan baunya menyengat sekali. Sampai ke mata juga perih,” ujarnya.
Hal serupa dirasakan Ayu (25), warga Kelurahan Kampung Dalam. Ia terpaksa urung melakukan jogging seperti biasanya.
“Pagi-pagi sudah siap keluar rumah, tapi pas buka pintu, langsung terasa sesak. Kabutnya pekat sekali, saya batal jogging. Takut malah sakit,” keluhnya.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan kualitas udara yang memburuk. Apalagi jika kabut asap terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Menanggapi hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak, Arif Hamidi, menjelaskan kabut asap tersebut bukan sepenuhnya berasal dari wilayah Siak.
“Secara umum titik api di Siak tidak signifikan. Kabut asap yang menyelimuti kota diduga berasal dari daerah tetangga yang sedang mengalami kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.
Meski begitu, Arif membenarkan satu kejadian kebakaran lahan sehari sebelumnya di wilayah Kecamatan Kandis. Api melalap sekitar 0,5 hektare lahan sawit dan tanah mineral di Dusun Batang Kandis, Kampung Kandis.
Menurut laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Siak, api diduga berasal dari lahan milik warga bernama Selamet Sianturi.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, masyarakat peduli api (MPA), dan perangkat desa setempat telah berhasil memadamkan api tanpa korban jiwa.
“Pemadaman cukup cepat karena ada sumber air di sekitar lokasi. Tapi kami tetap waspada,” jelas Arif.
Ia menambahkan, situasi cuaca yang kering tanpa hujan memperbesar risiko Karhutla.
Karena itu, BPBD mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
Peringatan keras juga disampaikan agar pelanggaran tidak berujung pada proses hukum.
“Kami minta masyarakat tidak lagi melakukan pembakaran. Selain berbahaya, juga bisa menimbulkan gangguan lintas wilayah seperti yang kita rasakan pagi ini,” tegas Arif.
BPBD Kabupaten Siak menyatakan akan terus memantau perkembangan cuaca dan titik panas melalui Pusdalops dan melaporkannya secara berkala kepada kepala daerah dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).(***)