Kolaborasi Pemerintah dan Dunia Usaha Atasi Karhutla di Riau, RAPP Kerahkan FERT dan Teknologi Mutakhir Kamis, 24/07/2025 | 15:58
Riau12.com-PEKANBARU – Pemerintah Indonesia terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang kembali melanda wilayah Riau.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa keterlibatan aktif dunia usaha menjadi salah satu strategi utama untuk mempercepat pemadaman, terutama di kawasan gambut yang sulit dijangkau.
Menurut Menteri Hanif, kolaborasi ini adalah sinyal kuat bahwa penanggulangan Karhutla tidak dapat dilakukan secara sektoral.
Lebih dari itu, dibutuhkan keterlibatan aktif seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga masyarakat.
“Sebagai upaya kita bersama di dalam rangka penanggulangan Karhutla, kita menggandeng dunia usaha untuk melakukan pemadaman. Provinsi Riau telah berusaha semaksimal mungkin untuk menanganinya, berbagai upaya telah dilakukan oleh seluruh jajaran pemerintah dengan mengerahkan seluruh prasarana yang ada,” kata Menteri Hanif di Pekanbaru, Kamis (24/07/2025).
Dijelaskan, periode Juli hingga awal Agustus merupakan fase paling krusial. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya keseriusan dan kesabaran dalam proses pemadaman.
“Sebagaimana kita pahami, kebakaran lahan gambut tidak hanya merupakan kebakaran permukaan, namun merupakan kebakaran di bawah tanah. Ini yang tidak mudah untuk dipadamkan,” jelasnya.
“Diperlukan pagar betis kita, kesabaran kita untuk membasahi daerah-daerah gambut yang masih menimbulkan asap. Karena begitu asap masih muncul, artinya masih ada api di dalamnya,” kata dia lagi.
Menteri Hanif menyampaikan bahwa sinergi lintas sektor ini merupakan inisiatif nyata yang menunjukkan bahwa Karhutla adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, sudah seharusnya seluruh pihak lebih aktif berperan menanggapi situasi ini.
“Mari kita kerahkan semua tenaga kita untuk melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau,” imbaunya.
Sementara itu, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari pemerintah pusat hingga dunia usaha. Ia menyebutkan bahwa saat ini titik api terbesar berada di wilayah Rokan Hulu dan Rokan Hilir.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri yang sebesar-besarnya telah bertungkus lumus membantu menjaga nama baik Riau dan Indonesia. Maka hari ini kita menggerakkan pihak perusahaan dalam rangka memadamkan api yang sangat besar di Rokan Hulu dan Rokan Hilir,” ujar Gubri Abdul Wahid.
Diterangkan, sekitar 200 personel tambahan dari sektor dunia usaha telah diterjunkan langsung ke titik kebakaran. Lebih lanjut, ia berharap agar inisiatif dari berbagai pihak terus mengalir hingga Riau bebas dari asap.
“Kalau belum padam dalam seminggu, kita tambah lagi. Kita tetap siaga, mudah-mudahan bantuan semua pihak termasuk dunia usaha bisa memadamkan dalam waktu seminggu ini. Karena masa-masa kritis kita ada di Juli sampai awal Agustus,” pungkasnya dilansir dari Media Center Riau.
Sementara itu, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), sebagai perusahaan HTI dan industri pulp dan kertas terintegrasi bagian dari Grup APRIL, turut mengirimkan pasukan Fire Emergency Response Team (FERT) dalam apel siaga ini.
RAPP telah menginvestasikan teknologi mutakhir, seperti pemantauan citra satelit dan 26 unit menara CCTV yang tersebar di area konsesinya.
Upaya ini diperkuat dengan satu unit helikopter, dua unit airboat, 345 personel pemadam kebakaran profesional, 196 pompa air, serta melatih 735 relawan dari 49 desa di Riau.
Mulia Nauli, Direktur RAPP, menjelaskan bahwa RAPP secara rutin mengumumkan periode rawan kebakaran sebagai bentuk kesiapsiagaan tim operasi kebakaran untuk memantau dan memadamkan titik panas serta kebakaran di area konsesi.
Selain itu, perusahaan berkomitmen untuk membantu pemadaman api yang terjadi dalam radius 3 kilometer dari batas wilayah konsesinya. (***)