Salah Strategi Fabio Quartararo Jadi Biang Kecelakaan di Sprint Race MotoGP Belanda 2025 Minggu, 29/06/2025 | 19:34
Riau12.com-PEKANBARU - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengakui bahwa kesalahan strategi penggunaan ban pada hari Jumat menjadi penyebab utama kecelakaan yang dialaminya di Sprint Race MotoGP Belanda 2025.
Ia terpaksa menggunakan ban depan kompon lunak bekas, yang kemudian berdampak besar terhadap performanya.
Setelah meraih pole position pada Sabtu pagi, Quartararo harus puas turun ke posisi keempat di belakang Marc Marquez, Alex Marquez, dan Marco Bezzecchi sebelum akhirnya terjatuh saat balapan berlangsung.
"Kami membuat kesalahan pada hari Jumat dan kami harus memulai dengan (ban) depan bekas. Itu jelas bukan kondisi ideal untuk balapan seperti Sprint," ujar Quartararo dilansir crash.net.
Quartararo menjelaskan bahwa kombinasi antara tekanan dari kompetitor dan kondisi teknis Yamaha membuatnya kesulitan mempertahankan performa.
Ia mengaku memacu motor hingga batas maksimal, yang justru membuatnya kehilangan kendali.
“Saya merasa baik-baik saja dengan motor itu. Namun, memacu motor hingga batas ekstrem di semua putaran, kami membuat kesalahan dan jatuh. Tapi inilah yang terjadi ketika Anda berada pada 100 persen di setiap tikungan," tuturnya.
Lebih lanjut, Quartararo menyoroti keterbatasan performa motor YZR-M1 milik Yamaha yang dianggap tertinggal dibandingkan para rivalnya dalam skenario balapan langsung.
Menurutnya, Yamaha kesulitan bersaing saat para kompetitor bisa mengoptimalkan tenaga dan traksi penuh.
“Seperti biasa, jika Anda mencatat waktu putaran sendiri, tidak apa-apa. Tetapi dalam balapan, ketika mereka dapat menggunakan semua tenaga dan grip yang mereka miliki, kami tidak dapat benar-benar membuat jalur kami. Kami harus selalu memikirkan orang-orang di belakang," jelasnya.
Ia juga mengakui bahwa beberapa pembalap seperti Marc Marquez dan Alex Marquez tampil lebih kuat di area tertentu lintasan.
"Kami tahu bahwa dalam hal kecepatan murni kami bagus, tetapi kami tahu bahwa Marc dan Alex sedikit lebih kuat di beberapa area,” katanya.
Ketika ditanya soal kondisi lintasan yang berubah, Quartararo menambahkan bahwa Yamaha masih berjuang memahami perubahan tersebut dan dampaknya pada motor mereka.
“Kami berusaha untuk memahami situasi dan mencoba melihat apa yang dapat kami capai,” tegasnya.
"Karena mengatur kecepatan sendiri adalah satu hal, tetapi dalam balapan itu cerita lain. Inilah mengapa mereka jauh lebih baik daripada kami," sambungnya.
Dengan hasil ini, Quartararo dan tim Yamaha dihadapkan pada pekerjaan rumah besar menjelang seri-seri selanjutnya.(***)