Heboh Soal Pernyataan Kader PSI Sebut Jokowi Penuhi Syarat Jadi Nabi, Netizen: Sudah Terima Wahyu? Rabu, 11/06/2025 | 10:10
Riau12.com-JAKARTA – Pernyataan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka yang mencuit Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), sudah memenuhi syarat sebagai seorang nabi, menuai kontroversi luas di media sosial.
Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, menjadi salah satu yang mengkritik keras pernyataan tersebut. Ia menilai Dedy telah melampaui batas dalam memberikan pujian terhadap Jokowi.
"Hati-hati kalau bicara soal nabi bro @DedynurPalakka. Jokowi jadi nabi umat agama mana yang kau maksud? Harus diperjelas agar tidak menimbulkan polemik," tulis Jhon melalui akun X, dikutip Selasa (10/6/2025).
Ia menilai, menyebut Jokowi memiliki sifat kenabian merupakan klaim yang berlebihan dan tak berdasar. "Kalau anda bilang Jokowi memenuhi syarat sebagai nabi, artinya dia menerima wahyu dari Tuhan secara langsung. Itu harus dibuktikan," ungkapnya.
Jhon juga mempertanyakan standar kenabian yang dimaksud Dedy. "Sifat kenabian seperti apa? Sepuluh tahun jadi presiden, tidak ada satu pun yang menyebut Jokowi sebagai nabi, kecuali anda," tegasnya.
Pernyataan Dedy yang awalnya disampaikan sebagai tanggapan terhadap kritik terhadap Jokowi menyebut, "Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini sudah memenuhi syarat. Cuman sepertinya beliau menikmati menjadi manusia biasa dengan senyum lebar saat bertemu rakyat."
Menanggapi kritik yang datang, Dedy menilai apa yang ia ungkapkan merupakan ruang ekspresi dan pemikiran pribadi yang sah. "Kalau saya menulis Jhon juga bisa jadi nabi baru, apa yang saya langgar? Ini pikiran bebas saya saja," ujarnya.
Dedy menjelaskan bahwa istilah "nabi" yang ia gunakan bukan dalam arti literal seperti yang dipahami dalam ajaran agama, melainkan dalam makna simbolik dan kiasan dalam ranah filsafat dan tafsir sosial.
"Tak semua penyebutan nabi berarti penerima wahyu seperti dalam Islam atau Kristen. Dalam sejarah, banyak tokoh dianggap memiliki sifat kenabian karena integritas dan dedikasinya, seperti Mahatma Gandhi atau Nelson Mandela," urainya.
Ia menegaskan bahwa penilaiannya terhadap Jokowi adalah bentuk penghormatan terhadap sosok yang menurutnya konsisten, sabar, dan tidak terjebak pada kekuasaan.
Dalam unggahan lain, Dedy menyebut bahwa berbagai upaya untuk menjatuhkan Jokowi tak pernah berhasil karena sosok tersebut sudah tertanam kuat di benak rakyat.
“Tokoh politik ini sulit dijatuhkan karena ia telah mengakar dalam realitas dan pikiran rakyat Indonesia,” tulisnya dalam unggahan di akun X, Senin (19/5/2025).
Ia juga menyebut Jokowi sebagai simbol politik baru dan menjalankan misi khusus untuk Indonesia. “Kalau dalam pendekatan spiritual, beliau ini sedang menjalankan misi khusus,” sambungnya.
Lebih jauh, Dedy berharap Jokowi suatu saat dapat memimpin PSI. "Jika kelak beliau benar-benar menjadi Ketua Umum PSI, maka gaya baru dalam berpolitik akan lahir dengan semangat blusukan bersama warga," tandasnya. (***)