Prabowo – Macron Luncurkan Kemitraan Strategis di Tengah Warisan Dunia Jumat, 30/05/2025 | 10:03
Riau12.com-MAGELANG – Candi Borobudur kembali menjadi panggung sejarah penting, kali ini sebagai saksi peluncuran kemitraan strategis di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Prancis. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mendampingi Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Ibu Brigitte Macron dalam kunjungan resmi ke situs warisan dunia tersebut, Kamis (29/5/2025).
Di tengah kemegahan warisan peradaban nusantara, kedua pemimpin negara menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama lintas budaya yang berpijak pada dua pilar utama: pelestarian warisan budaya dunia dan penguatan industri kreatif.
“Indonesia memiliki kekayaan warisan dunia yang sangat besar dan Prancis siap berbagi keahliannya dalam bidang ini,” ujar Macron.
Ia mengumumkan kolaborasi antara Indonesian Heritage Agency dengan Centre des Monuments Nationaux Prancis, yang mencakup pendampingan pelestarian situs prioritas serta pertukaran tenaga ahli dan pelatihan lintas negara.
Di sisi lain, museum-museum terkemuka seperti Grand Palais dan Guimet akan bekerja sama dalam penyelenggaraan pameran budaya kontemporer, menghadirkan seniman muda dari kedua negara.
“Sekolah, pusat penelitian, dan institusi lain di Prancis siap ikut serta dalam inisiatif ini. Kita akan bergerak berdasarkan kebutuhan yang disampaikan mitra Indonesia,” jelas Macron.
Pilar kedua dari kemitraan ini menyasar sektor industri budaya dan ekonomi kreatif. Prancis menyebut kolaborasi ini dirancang untuk mendukung talenta muda yang kreatif dan inovatif, baik di Indonesia maupun Prancis.
“Kemitraan ini bukan hanya simbolis, tapi sangat nyata bagi generasi muda kita. Kita ingin membangun ruang bersama bagi kreativitas dan kemandirian,” ujar Macron.
Proyek kolaborasi yang disoroti mencakup perfilman melalui kerja sama antara Centre national du cinéma (CNC) dan sekolah film La Fémis, yang mencakup pelatihan, koproduksi, dan pendanaan alternatif. Di sektor fesyen, Prancis menggandeng inkubator PINTU dan membuka ruang partisipasi desainer Indonesia dalam Paris Fashion Week.
Tak hanya berhenti di film dan mode, kemitraan ini juga diperluas ke bidang gim, gastronomi, desain, dan tata kota berkelanjutan—sektor-sektor yang dinilai punya potensi besar untuk menjalin pertukaran kreatif antarnegara.
“Saya menyapa seluruh pelaku industri kreatif Indonesia yang telah mengharumkan nama di Cannes, Paris, dan panggung internasional lainnya. Kami ingin hubungan ini setara, saling menguntungkan, dan tumbuh dalam rasa saling percaya,” kata Macron.
Di akhir pernyataannya, Macron menyampaikan penghormatan yang mendalam terhadap budaya Indonesia, serta harapan untuk terus memperkuat persahabatan antara kedua bangsa.
“Meresmikan kemitraan ini di Candi Borobudur adalah kehormatan besar. Kami ingin menjadi mitra terpercaya, sahabat sejati bagi Indonesia dan para kreatornya,” tutupnya. (***)