Kemenpora Kucurkan Dana Rp210 Miliar, Menpora Dito:Ada Sanksi Jika Tak Ditangani dengan Benar Kamis, 01/05/2025 | 11:32
Riau12.com-JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) resmi mengucurkan dana tahap kedua sebesar Rp210 miliar untuk National Paralympic Committee Indomesia (NPC Indonesia) dan 15 cabang olahraga (cabor).
Bantuan ini dituangkan dalam perjanjian kerja sama (PKS) yang ditandandatangan oleh pihak Kemenpora dan pengurus induk cabang olahraga serta NPC Indonesia di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 30 April 2025.
Kucuran dana ini diperuntukan bagi cabang olahraga (cabor) yang melakukan persiapan menghadapi SEA Games Thailand 2025 dan yang potensial untuk Asian Games Nagoya 2026. Sedangkan NPC Indonesia mendapatkan kucuran dana untuk persiapan ASEAN Para Games 2025 dan Asian Para Games 2026.
Ke-15 induk cabor-cabor yang menerima dana tahap kedua ini adalah taekwondo (PB TI), karate (PB FORKI), wushu (PB WI), tenis (PP Pelti), voli (PP PBVSI), dayung (PB PODSI), triathlon (PP FTI), dan pencak silat (PB IPSI), hoki (PB FHI), kick boxing (PP KBI), kriket (PP PCI), sepatu roda (PB Perserosi), gulat (PB PGSI), esport (PB ESI), dan yang terakhir adalah basket (DPP Perbasi).
"Saya titip dana yang sudah diberikan ini. Tanda tangan ini artinya dana sudah berada di tangan Bapak/Ibu dan tanggung jawab penuh ada di Bapak/Ibu," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dalam sambutannya.
Menpora Dito berharap dengan dukungan anggaran maksimal dari pemerintah, prestasi olahraga Indonesia dapat terus meningkat. Ke depan, dia menargetkan kesiapan yang lebih matang menuju Olimpiade dan Paralimpiade di Los Angeles 2028 mendatang.
"Semoga dengan bantuan ini, prestasi olahraga kita makin bergeliat, dan persiapan menuju Olimpiade serta Paralimpiade bisa lebih matang dan maksimal," pungkasnya.
GoRiau Rincian Penerima Bantuan Kemen
Rincian Penerima Bantuan Kemenpora Tahap Kedua. (Ist)
Penyaluran dana ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung ekosistem olahraga nasional yang transparan, akuntabel, dan berprestasi di level regional hingga internasional.
Menpora Dito mengingatkan, semua induk cabang olahraga dan NPC Indonesia harus menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola dana yang diberikan tersebut karena pasti akan ada sanksi jika tidak ditangani dengan benar.
"Saya merasa di zaman seperti sekarang, transparansi dan akuntabilitas merupakan suatu hal yang sangat mudah dijaga karena diumumkan besaran dan program. Jadi semua masyarakat bisa melihat," tegasnya.
Hingga kini, Kemenpora tercatat telah menggelontorkan total dana sebesar Rp630 miliar untuk mendukung program pelatihan dan peningkatan prestasi olahraga nasional di tahun 2025.
Sebelumnya Kemenpora sudah terlebih dahulu mengucurkan Rp420 miliar di tahap pertama untuk mendukung pemusatan latihan 13 cabor serta untuk penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Panjat Tebing serta World Surf League (WSL) 2025.(***)