Workshop Penulisan Buku Ajar dengan Bantuan AI, Ketua Dewan Pendidikan: Guru Harus Melek Teknologi Minggu, 20/04/2025 | 07:02
PEKANBARU-Riau12.com– Dalam rangka mendorong profesionalisme guru dan peningkatan mutu pembelajaran di sekolah, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Swasta Provinsi Riau bekerja sama Universitas Lancang Kuning (Unilak) mengadakan Workshop Penulisan Buku Ajar dengan Bantuan Artificial Intelligence (AI).
Kegiatan ini digelar di lantai 3 Gedung Rektorat Unilak, Sabtu (19/4/2025), dan diikuti oleh 46 guru dari berbagai SMA swasta di Provinsi Riau.
Pelatihan ini dirancang untuk membekali para guru dengan keterampilan menulis bahan ajar berkualitas tinggi, dengan dukungan teknologi AI yang dapat mempercepat proses penulisan dan penyusunan referensi. Tujuan akhirnya adalah menghasilkan buku ajar yang relevan, aplikatif, dan siap digunakan di ruang kelas.
Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Riau Prof Dr Junaidi SS MHum PhD dalam sambutannya menyampaikan pentingnya para guru menguasai teknologi digital, khususnya AI, dalam mendukung proses penulisan dan pembelajaran.
“Pelatihan seperti ini sangat penting karena kemampuan menggunakan AI dalam menulis adalah hal yang wajib kita miliki di era sekarang. AI bukan pengganti guru, tetapi alat bantu yang memudahkan dalam banyak hal. Yang berpikir dan menulis tetap kita, tapi AI mempercepat prosesnya,” jelas Prof Junaidi.
Sebagai akademisi, Prof Junaidi membagikan pengalamannya dalam menggunakan teknologi untuk riset dan publikasi. Ia menegaskan bahwa penggunaan AI harus dibarengi dengan validasi dan penyesuaian agar tetap akurat dan relevan.
“AI bisa membantu kita menemukan kutipan, referensi, hingga menyusun struktur tulisan. Tapi tetap harus dikonfirmasi ulang. Teknologi ini luar biasa, sesuatu yang dulu tidak saya bayangkan ketika mulai menulis secara manual. Maka dari itu, penting bagi guru untuk segera adaptif,” tambahnya.
Selain itu, Prof Junaidi yang juga Rektor Unilak tersebut menyampaikan, Unilak siap bermitra dalam mempublikasikan hasil tulisan para guru dalam workshop tersebut, dengan memberikan subsidi penerbitan dan membuka peluang kerja sama dalam bentuk penerbitan bersama.
“Workshop ini jangan berhenti di pelatihan saja. Harus ada produk yang diluncurkan. Buku yang dihasilkan dari sini bisa diterbitkan melalui kerja sama dengan Unilak, sehingga hasil karya guru bisa lebih luas manfaatnya,” kata Prof Junaidi.(***)