Sumatera Barat di Zona Rawan, BMKG: Warga Harus Tahu Potensi Gempa Besar Jumat, 18/04/2025 | 15:32
Riau12.com-PADANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pentingnya masyarakat di Sumatera Barat memahami potensi gempa bumi dan tsunami yang mengancam wilayah mereka. Sumbar berada di kawasan rawan karena dilintasi zona tektonik aktif.
“Kita berada di zona subduksi, megathrust, dan patahan Sumatera. Ini zona dengan potensi gempa tinggi,” ujar Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, di Padang, Jumat (19/4/2025).
Provinsi Sumatera Barat dilintasi lima segmen aktif yaitu Barumun, Angkola, Sianok, Sumani, dan Suliti. Kelima segmen ini berpotensi memicu gempa dengan magnitudo antara 6 hingga 7,4.
Khusus masyarakat di wilayah pesisir barat Sumatera seperti Padang, Pariaman, Pesisir Selatan hingga Mentawai, ancaman terbesar datang dari zona megathrust. Aktivitas tektonik di zona ini diperkirakan dapat memicu gempa besar hingga magnitudo 8,9 yang berpotensi menimbulkan tsunami.
Sementara itu, wilayah seperti Padang Panjang, Pasaman, Bukittinggi, Solok, dan Solok Selatan rawan terhadap gempa kembar akibat aktivitas patahan Semangko. Fenomena serupa pernah terjadi pada tahun 1926, 1943, dan 2007.
“Masyarakat wajib mengetahui potensi ini. Pemerintah juga harus aktif menyosialisasikan dan membangun kesiapsiagaan bersama warga,” jelas Suaidi.
Sebagai upaya penguatan mitigasi, BMKG bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di sejumlah wilayah. Selain itu, Kementerian Sosial juga turut membangun Tagana (Taruna Siaga Bencana) untuk meningkatkan kesadaran dan ketangguhan masyarakat.
BMKG juga mengembangkan program Masyarakat Siaga Tsunami, sebuah inisiatif yang merujuk pada standar mitigasi global dari UNESCO, yang bertujuan memperkuat kesiapan warga pesisir terhadap potensi tsunami.
“Upaya mitigasi harus jadi gerakan bersama. Dengan memahami risikonya, kita bisa lebih siap menghadapi bencana,” tutup Suaidi. (***)